Indeks Kerawanan Pemilu 2020, Kota Sungaipenuh Tertinggi se Indonesia

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kembali merilis update data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2020. Berdasarkan IKP Pilkada 2020 yang dimutakhirkan September 2020, Kota Sungai Penuh masuk urutan pertama daerah kerawanan tertinggi untuk kategori kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada 2020 seluruh Indonesia.

Indeks Kerawanan Pemilu 2020, Kota Sungaipenuh Tertinggi se Indonesia
Bawaslu Provinsi Jambi Saat Menggelar Acara (ist)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kembali merilis update data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2020. Berdasarkan IKP Pilkada 2020 yang dimutakhirkan September 2020, Kota Sungai Penuh masuk urutan pertama daerah kerawanan tertinggi untuk kategori kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada 2020 seluruh Indonesia.

Indikator dimensi tersebut, yakni untuk Konteks Sosial Politik masuk urutan pertama, konteks Penyelenggaraan pemilu bebas adil masuk urutan ke empat. Berikutnya konteks kontestasi masuk urutan kedua dan  konteks partisipasi masuk dalam urutan kelima.

“Hampir semua dimensi Kota Sungai Penuh masuk dalam kategori rawan tertinggi,” ungkap Fahrul Rozi, Anggota Bawaslu Provinsi Jambi, yang juga Kordiv Pengawasan dan Hubal, Selasa (22/9).

Bagaimana dengan Provinsi Jambi, Paul menjelaskan, masih dalam rillis tersebut, Provinsi Jambi dari 9 provinsi yang melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, masuk ranking atau urutan ketiga kerawaanan tertinggi, setelah Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sulawesi Utara.

Untuk dimensi konteks sosial politik, provinsi Jambi masuk urutan pertama kerawanan, berikut untuk dimensi konteks penyelenggaraan Pemilu bebas adil masuk dalam urutan ketiga, dimensi konteks kontestasi urutan keenam dan terakhir dimensi konteks partisipasi masuk dalam urutan ketujuh.

Isu menonjol lainnya adalah soal netralitas ASN. Dalam hal ini, terdapat 56 kabupaten/kota yang tergolong dalam rawan tinggi dan sisanya, 205 daerah tergolong dalam rawan sedang. Artinya tidak satu kabupaten/kota pun yang netralitas ASN-nya rawan rendah.

Aspek lain yang juga terdapat lebih dari 50 daerah dengan kerawanan tinggi adalah soal hak pilih. Sejumlah 66 kabupaten/kota termasuk dalam rawan tinggi dan 195 kabupaten kota termasuk dalam rawan sedang pada aspek hak pilih. Tidak ada daerah yang termasuk rawan rendah pada aspek ini.

Pada level pemilihan gubernur, seluruh provinsi yang menyelenggarakan pemilihan gubernur memiliki kerawanan tinggi dalam aspek hak pilih. Urutannya yaitu Jambi, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.

Bawaslu juga memotret kerawanan dalam aspek materi kampanye, yaitu adanya potensi penggunaan konten dengan unsur identitas SARA, ujaran kebencian, hoaks, dan kampanye hitam. Sebanyak tujuh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Sekadau, Kota Bukittinggi, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman, Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Halmahera Timur memiliki kerawanan tinggi dalam aspek materi kampanye. Sedangkan kabupaten/kota yang termasuk dalam rawan sedang ada sebanyak 18 daerah dan 236 daerah sisanya memiliki kerawanan rendah.

Penulis: Rosadi

Editor: Rhizki Okfiandi