Gara-gara Cokelat, Presiden Minta Desa Wajib Tahu Permintaan Pasar

Gara-gara Cokelat, Presiden Minta Desa Wajib Tahu Permintaan Pasar

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta agar warga desa mulai paham mengenai permintaan pasar sehingga dapat menghasilkan produk bernilai tinggi.

"Indonesia saat ini kekurangan namanya cokelat, pabriknya banyak tapi yang menanam cokelat ada, tapi tidak banyak sehingga cokelat impor dari luar, ini tidak benar," kata Presiden Joko Widodo di Wisma Negara Makassar, Sabtu (22/12).

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu dalam acara Jambore Desa Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2018.

"Hal-hal ini (kekurangan cokelat) harus diisi desa, desa tahu permintaan pasar, permintaan pabrik, kita harus tahu betul sehingga desa jelas, produktif dan bisa memberikan 'output' untuk masyarakat desa," ungkap Presiden.

Menurut Presiden, pemerintah sudah mengucurkan total Rp187 triliun pada 2015-2018 untuk dana desa dengan rincian Rp20,7 triliun pada 2015, Rp47 triliun pada 2016, Rp60 triliun pada 2017, lalu Rp60 triliun pada 2018 dan pada 2019 direncanakan Rp70 triliun.

Dari jumlah tersebut, menurut Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang didapat oleh provinsi Sulawesi Selatan adalah sebanyak Rp5,7 triliun.

"Di provinsi Sulawesi Selatan ada 2.255 desa dan pertumbuhannya sangat pesat karena ditopang oleh pengelolaan dana desa sebagai program prioritas. Jumlah dana desa yang dikelola sejak 2015-2018 sebesar Rp5,7 triliun. Jalan desa dibangun 7.164 km ditambah jembatan, irigasi, pasar, embung posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan beberapa ribu program yang lain sudah dilaksanakan melaui dana desa," kata Nurdin Abdullah.

Menurut Nurdin, pembangunan bendungan tersebut dapat mengairi 21 ribu hektar sawah, sehingga mengurangi sawah tadah hujan yang tadinya 250 ribu hektar menjadi tinggal 100 ribu hektar sawah tadah hujan "Saya sampaikan produksi cokelat kita terus menurun kurang lebih 50-70 persen, kami bersama Kementerian Pertanian Insya Allah bertekad mengembalikan kejayaan Sulawesi Selatan," tambah Nurdin.

Ia pun berharap agar Sulawesi Selatan dapat menjadi provinsi prioritas pembanguan jalan tol.

"Karena tol di Jawa dan Sumatera sudah terbangun dengan baik dan kita harap di Sulawesi juga. Kami harap kebijakan dana desa bisa dilanjutkan dan ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas," ungkap Nurdin.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan penjabat lainnya. (red)