Bermula dari Hobi, Pria di Jambi Ini Mampu Hasilkan Jutaan Rupiah dari Ikan Louhan

Bagi sebagian orang, memelihara ikan hias merupakan sebuah hal yang sangat mengasyikan. Tak heran banyak orang menjadikan kegiatan ini sebagai sebuah hobi di rumah. 

Bermula dari Hobi, Pria di Jambi Ini Mampu Hasilkan Jutaan Rupiah dari Ikan Louhan
Wandy Wang saat Memperlihatkan Louhan Peliharannya (Hendro Sandi/BRITO.ID)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Bagi sebagian orang, memelihara ikan hias merupakan sebuah hal yang sangat mengasyikan. Tak heran banyak orang menjadikan kegiatan ini sebagai sebuah hobi di rumah. 

Namun ternyata jika ditekuni dengan serius, hobi memelihara ikan hias ini ternyata bisa menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Salah satunya seperti yang dilakukan salah seorang penghobi ikan hias, yang berada di Jalan Sentot Alli Basa, Payo Selincah, Kota Jambi.

Pemuda bernama Wandy Wang ini, mengawali kecintaannya dengan mencoba bisnis budidaya louhan ala rumahan. Siapa sangka, hobinya tersebut bisa menghasilnya ratusan ikan bernilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Awalnya sebenarnya dari orang tua dulu. Cuma lama kelamaan karena hobi juga saya pelihara beberapa ekor," katanya.

"Awalnya sempat berhenti, namun karena pada waktu itu ramai lagi, saya tekuni lagi, dan sampai sekarang ikannya jadi banyak," lanjut Wandy, pemilik ratusan Ikan louhan, hasil budidayanya tersebut.

Ia mengatakan, untuk saat ini, peminat ikan louhan ini, masih terbilang naik turun. Namun tetap dicari bagi penghobi ikan. 

"Sekarang masih cukup diminati. Walau kalau dibandingkan dengan 2 tahun terakhir menurun," ucapnya.

Untuk perekornya, dari louhan jenis Cencu, Golden Base, Kamfa dan lainnya ia hargai mulai dari ratusan ribu perekor, hingga jutaan rupiah.

"Kalau harga dimulai dari ukuran dan bentuknya juga. Pernah ada yang beli harganya Rp.14 juta. Waktu itu ikan sudah sekelas ikan kontes," katanya.

Untuk pembudidayaannya, menurutnya gampang-gampang susah. "Pertama ikan harus jodoh dulu. Kalau sudah jodoh pasti bertelur dia. Tapi tidak semua telur menetas dan sampai besar," ujarnya.

Penulis: Hendro Sandi

Editor: Rhizki Okfiandi