Giliran Pelajar Tampilkan Lukisan dan Foto Berkelas

Giliran Pelajar Tampilkan Lukisan dan Foto Berkelas

BRITO.ID, BERITA LAMPUNG - Puluhan lukisan dan karya seni rupa kerajinan tangan serta karya foto terpajang dengan apik di Mal Kartini, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung yang dapat dengan santai dan leluasa dinikmati oleh para pengunjung lalu-lalang di sekitarnya.

Pameran karya seni itu, lazimnya dihadirkan oleh para seniman profesional yang memang sehari-hari berkutat dengan kehidupan berkeseniannya.

Namun kali ini, bukan pameran karya seniman profesional yang ditampilkan dan bisa memanjakan para pengunjung ini. Padahal, boleh jadi karya seni yang dipamerkan ini, juga tak kalah dengan hasil karya seniman profesional itu.

Karya-karya yang terpajang dan mampu menyita perhatian pengunjung di tengah keramaian salah satu pusat belanja modern di ibu kota Provinsi Lampung ini, memang merupakan karya para siswa peserta Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2018 di Provinsi Lampung.

Pameran karya terbaik para pelajar di Lampung ini, bisa dinikmati dari Jumat (7/12) hingga Minggu (9/12) mendatang.

Gelar karya ini melibatkan pelajar dari SMA Kristen Penabur Bandarlampung, SMA Tunas Harapan Bandarlampung, SMA Budaya Bandarlampung, SMAN 1 Gadingrejo dan SMK PGRI 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran.

Puluhan karya yang dipajang itu, berupa karya lukis, fotografi, drawing, dan kriya (kerajinan tangan).

Seniman lukis Lampung Salvator Yen Joenaidy mengatakan, Program GSMS ini merupakan sebuah terobosan yang diharapkan bisa menghidupkan apresiasi kesenian di sekolah.

"Langkah positif dari Kemendikbud ini harus diteruskan, ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga memberi kesempatan kepada seniman untuk berbagi ilmu kepada para pelajar, sekaligus memberikan peluang sekolah lain untuk merasakan manfaat dari program ini," ujar Yen yang mengaku terlibat dalam program ini dan berkesempatan mengajar di SMA Kristen Penabur, Bandarlampung.

Menurut Yulius, seniman Lampung lainnya yang mengusung karya-karya siswa binaannya berbahan ampas kopi, program ini sangat baik untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap seni rupa sekaligus mengenal seniman di daerahnya.

"Saya senang sekolah dan siswa sangat merespons Program GSMS ini," ujar Yulius yang kebagian mengajar di SMAN 1 Gadingrejo, Pesawaran.

Bambang Suroboyo, seniman lukis Lampung menambahkan, para siswa SMA Harapan Bandarlampung lewat Program GSMS ini juga lewat karyanya bisa mengusung potensi lokal menyuarakan lingkungan sekaligus promosi wisata.

"Saya mengajarkan para siswa untuk melukis gajah yang merupakan satwa maskot Lampung yang juga spesies langka dan dilindungi," ujar Bambang Suroboyo sambil menunjukkan puluhan karya siswanya dengan objek gajah berbagai gaya dan rupa.

Seniman peserta lainnya Ahmad Idham yang berkesempatan mengajar di SMA Budaya Bandarlampung mengatakan, Program GSMS ini memberikan kesempatan kepadanya untuk secara langsung berbagi ilmu dan berinteraksi dengan para siswa.

"Ini sebuah pengalaman yang menarik sekaligus membanggakan. Siswa saya bisa berpameran di ruang publik," ujar seniman yang baru lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini mengaku bangga bisa terlibat di dalamnya.

Seniman pegiat fotografi Danian Pratama melalui media fotografi mengajak siswanya untuk berinteraksi dengan lingkungan dan menyuarakannya.

"Lewat fotografi, siswa diajak untuk peduli dan merespons apa yang terjadi dalam gerak kehidupan. Saya senang ternyata meskipun di daerah, peminat fotografi di kalangan pelajar lumayan apresiatif," ujar Danian yang punya kesempatan berbagi ilmu di SMK PGRI 1 Kedondong.

Program GSMS yang diinisiasi Kemendikbud sejak tahun 2016 ini, di Lampung melibatkan 45 SMA/SMK dari Kota Bandarlampung, Metro, Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, dan Lampung Selatan.

Temukan Jati Diri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs Sulpakar MM berkaitan Gelar Seni GSMS SMA/SMK se-Lampung untuk pementasan dan pameran menampilkan karya siswa dan siswi hasil pembelajaran Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Lampung ini, didampingi Kabid Kebudayaan Arie Mardie Effendi SSTP MM mengatakan, ada dua hal penting dalam Program GSMS ini.

Pertama, katanya, harapannya para siswa dapat mengenali dan memahami terutama kesenian daerahnya, kemudian menemukan jati dirinya melalui pembelajaran seni.

"Siswa diharapkan mendapat pengetahuan tentang kerja kreatif, sekaligus belajar proses kreatif seniman dalam berkarya," ujar Sulpakar.(red)