Massa SMB Sempat Ancam Polisi, 330 Personil TNI/Polri Disiagakan di Batanghari

Massa SMB Sempat Ancam Polisi, 330 Personil TNI/Polri Disiagakan di Batanghari
Kapolda Jambi Irjen Muchlis AS. (Deni/brito.id)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Pasca penyerangan yang dilakukan oleh massa Serikat Mandiri Batanghari (SMB), 330 personil TNI/Polri disiagakan di lokasi kejadian.

Pasalnya, selain menganiaya tim Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), massa juga mengancam serta menembaki kendaraan opersional aparat kepolisian.

Hal ini disampaikan Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS saat dikonfirmasi wartawan terkait hasil pengecekan ke lokasi penyerangan massa SMB di Distrik VIII, Sabtu (13/7/2019) lalu.

"Anggota Polri juga diancam pakai senjata," ujar Muchlis saat dikonfirmasi wartawan, Senin (15/7/2019).

Tidak hanya itu, mobil anggota polisi juga sempat ditembaki menggunakan senjata api rakitan jenis kecepek. "Mobil anggota kita juga dibedil pakai senjata rakitan," ungkap Muchlis.

Lebih lanjut Muchlis mengatakan, saat ini personel gabungan TNI-Polri masih berjaga di lokasi kejadian. Disebutkannya, personel yang dikerahkan terdiri dari 100 prajurit TNI dan 230 anggota kepolisian.

"Terkait kejadian ini kita masih melakukan penyelidikan. Mengumpulkan bukti-bukti, serta keterangan saksi maupun korban," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kelompok SMB yang dipimpin Muslim kembali membuat ulah. Sebelumnya, kelompok SMB bentrok dengan pemilik IUP HTR di Desa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari Jambi dan menganiaya kepala desa.

Kali ini justru menyasar terhadap Satgas Terpadu Karhutla yang baru memadamkan kebakaran lahan di area yang dibakar kelompok SMB.

Satgas Karhutla Terpadu yang terdiri dari gabungan TRC Damkar PT. WKS, Personel Polri, Babinsa dan Tim Satgas monitoring Karhutla Korem 042/Gapu, pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2019 memadamkan kebakaran seluas kurang lebih 10 hektare di dua lokasi yang diindikasikan sengaja dibakar oleh kelompok SMB.

Beberapa orang dari kelompok SMB berusaha mencegah pemadaman tersebut. Pemadaman tersebut dilakukan karena dikhawatirkan dapat meluas ke daerah lain, dan menjadi bencana kebakaran hutan dan lahan.

Pada hari Sabtu, tanggal 13 Juli 2019 sekita 60 orang dari kelompok SMB dipimpin Muslim merangsek masuk ke Distrik VIII untuk mencari tim pemadam yang memadamkan api. Pada saat kedatangan kelompok SMB, anggota Satgas monitoring Karhutla Korem dan anggota Polri melihat adanya kemungkinan kelompok tersebut akan melakukan pembakaran lahan lagi, karena membawa senjata rakitan dan senjata tajam dan alat-alat lainnya.

Tim kemudian berusaha melakukan komunikasi untuk mencegah dan mengimbau kelompok tersebut dan bahwa pembakaran dapat berdampak luas. Namun kelompok SMB tersebut marah dan melakukan pemukulan terhadap TRC Damkar dan karyawan PT. WKS yang ada di lokasi. (RED)

Reporter : Deni