Resmikan Bank Wakaf Mikro Ponpes As'ad, Gubernur Jambi: Pertama di Provinsi Jambi

Resmikan Bank Wakaf Mikro Ponpes As'ad, Gubernur Jambi: Pertama di Provinsi Jambi

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Gubernur Jambi, Dr H Fachrori Umar menghadiri Peringatan Isra' Mi'raj 1440 H dan Haul Masyayikh di Pensatren As'ad Rabu (3/4/2019). 

 

Dalam sambutannya Gubenur Jambi, Dr H Fachrori Umar menyampaikan bahwa dengan hadirnya Bank Wakaf Mikro ini dapat memberikan semangat dan inspirasi terhadap masyarakat di Kota Sebrang ini.

 

Selain itu memiliki arti dan makna yang sangat strategis dalam konteks memberikan akses kepada masyarakat di pedesaan. Guna mendapat pelayanan jasa keuangan secara mudah dan berkualitas.

 

"Dalam kontes Otoritas Jasa Keuangan  lembaga keuangan yang berpusat di pesantren-pesantren ini, bertujuan untuk memberikan pinjaman modal," ujarnya.

 

Dijelaskan Fachrori, yang melatar belakangi pendirian Bank Wakaf Mikro ini, untuk menjawab keluhan masyarakat di pedesaan yang sulit mendapatkan akses layanan Bank. Padahal, masyarakat juga memerlukan pinjaman tanpa jaminan yang mudah diakses guna menambah modal usahanya.

 

Fachrori menjelaskan Lembaga Jasa Keuangan di Provinsi Jambi pertumbuhannya cukup pesat, namun belum diikuti oleh akses yang memadai dari masyarakat kepada layanan Jasa Keuangan.

 

"Hal ini terlihat dari hasil survei nasional literasi keuangan oleh OJK di mana pada tahun 2016 indeks literasi keuangan Provinsi Jambi adalah sebesar 26,91% hal tersebut menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk Provinsi Jambi, hanya 26 orang yang memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga keuangan dan produk jasa keuangan serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk jasa keuangan," katanya.

 

Sedangkan, untuk indeks inklusi keuangan tercatat sebesar 66,91%, hal tersebut menunjukkan bahwa dari 100 orang yang memiliki akses baru 66 orang yang telah memanfaatkan produk dan layanan Jasa Keuangan.

 

Sementara untuk produk jasa keuangan syariah literasi keuangan di Provinsi Jambi sebesar 12,73% dan indeks inklusi keuangan sebesar 2,27%.

 

"Diharapkan peran lembaga keuangan di pedesaan dapat lebih dioptimalkan lagi,  mengingat hal tersebut merupakan jawaban atas langkahnya lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan," ucapnya.

 

Dikatakannya,  semua permasalahan itu dapat dimaklumi, mengingat untuk menghadirkan lembaga perbankan di pedesaan membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, terutama untuk pembayaran gaji pegawai serta operasional lainnya.

 

Sementara, nasabah di pedesaan jumlahnya sedikit dan kegiatan transaksi nya pun terbatas. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa keuntungan yang diperoleh tidak sesuai dengan jumlah biaya operasional yang dikeluarkan.

 

"Fakta di lapangan saat ini masih ditemukan praktek pinjaman uang dengan sistem rentenir yang sangat memberatkan masyarakat," tuturnya.

 

Dirinya berharap, kepada masyarakat serta lembaga jasa keuangan untuk senantiasa istiqomah dalam menjalankan amanah, tetap bersikap profesional dalam bekerja.  “Bank Wakaf Mikro pondok pesantren ini merupakan yang pertama di Provinsi Jambi," pungkasnya.

 

Dalam acara itu dihadiri, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi AKBP Edi Faryadi, Direktur PT Astra International Soeparno Djasmin, Pimpinan Pondok Pesantre As'ad, Nadjmi Qodir, Wakil Walikota Jambi, Maulana serta ratusan masyarakat dan santriwan/santriwati. (wan/adv)