Sekda Jambi Pantau Harga Pangan di Pasar Angsoduo Jambi

Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi yang dipimpin langsung oleh Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman,SH,MH dan Kepala Dinas Perindagkop Provinsi Jambi, Amir Hasby didampingi perwakilan Bulog, dan Kepolisian sekitar pukul 09.00 wib memantau harga komoditi pangan di Pasar Angso Duo, pada Kamis (1/04/2021).

Sekda Jambi Pantau Harga Pangan di Pasar Angsoduo Jambi
Sekda Saat Memantau Harga Sembako (ist)

BRITO.ID, BERITA JAMBI – Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi yang dipimpin langsung oleh Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman,SH,MH dan Kepala Dinas Perindagkop Provinsi Jambi, Amir Hasby didampingi perwakilan Bulog, dan Kepolisian sekitar pukul 09.00 wib memantau harga komoditi pangan di Pasar Angso Duo, pada Kamis (1/04/2021).

Pantauan di lapangan, Tim Satgas Pangan memantau harga daging. Dimana harga daging di pasar Angsoduo, berkisar diangka Rp130 ribu perkilo. Selanjutnya Tim Satgas memantau harga bawang putih, dan bawang merah. Berdasarkan keterangan dari pedagang, harga bawang putih Rp24 ribu perkilo, sementara itu harga bawang merah berkisar Rp20 ribu perkilo dan bawang merah dari Brebes Rp30 ribu. Untuk harga cabe merah Rp.42 ribu, cabe rawit Rp.48 ribu, sedangkan ayam potong Rp.32 ribu per kilo. Harga telur untuk yang besar perbutirnya Rp.1500 rupiah.

Disampaikan Sekda bahwa dari pantauan di pasar Angso Duo harga bahan pangan masih dalam harga normal. Yang mengalami lonjakan adalah harga daging sapi segar.

“ Bawang merah, bawang putih masih dalam harga yang bagus, beras juga masih bagus. Satu yang menjadi fokus kita yang kita temui pada sidak hari ini, memang sampai hari ini dalam lima hari terakhir harga daging sapi segar adalah Rp130 ribu per kilo, tapi persoalannya bukan di posisi harga , memasuki bulan puasa harganya akan mencapai harga Rp150 ribu. Namun yang menjadi kewaspadaan kita adalah stok ketersediaan daging segar, seperti dikatakan oleh H.Nasir salah satu pemilik toko daging bahwa ketersediaan daging segar kemungkinan akan berkurang, karena ada upaya dari peternak yang mengerem untuk distribusi terkait daging besar ke pasar-pasar”ujar Sekda.(adv)