TPP Guru di Muarojambi Belum Dibayar 5 Bulan, Guru: Untuk Pegawai Disdik Sudah Dibayar, Kami yang Belum

Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tambahan yang diberikan kepada PNS atau CPNS yang dikaitkan dengan penilaian kehadiran dan kinerja. Ternyata TPP ini juga diperuntukan bagi para guru yang belum memiliki sertifikasi atau non sertifikasi.

TPP Guru di Muarojambi Belum Dibayar 5 Bulan, Guru: Untuk Pegawai Disdik Sudah Dibayar, Kami yang Belum
Ilustrasi

BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tambahan yang diberikan kepada PNS atau CPNS yang dikaitkan dengan penilaian kehadiran dan kinerja. Ternyata TPP ini juga diperuntukan bagi para guru yang belum memiliki sertifikasi atau non sertifikasi. 

Namun untuk tahun ini, para guru Non sertifikasi di Muarojambi cukup kecele. Pasalnya, hingga memasuki triwulan kedua ini, tak sepeserpun uang TPP mereka terima.

"Yo sampai kini belum ado kami terima dari bulan 1,2,3 sampe bulan 5 ni," kata salah satu guru penerima TPP Non Sertifikasi di Muarojambi yang meminta namanya dirahasiakan kepada brito.id Rabu (13/5/20).

Sumber menjelaskan bahwa biasanya TPP yang ia dan guru-guru lainnya terima berjumlah Rp1.5 juta perbulan. Nah sesuai kabar yang Ia dapat bahwa untuk penanganan COVID-19 ini akan dilakukan pemotongan sebesar 15 sampai 20 persen. Dia bilang pihak sekolah selalu mengirimkan bahan pengajuan TPP ini tiap bulannya ke bendaharawan Kecamatan atau Korwil. 

"Kami dak tahu jugo kenapo belum cair sampai sekarang. Biasanya kami terima Rp1,5 juta perbulan tapi kalau dilihat dari SPJ kemaren dipotong sekitar 15-20 persen jadi sekitar Rp 1.190.000," kata sumber.

Sumber mengaku memang kerap terjadi keterlambatan pembayaran TPP ini. Namun demikian, informasi yang sampai ke mereka bahwa untuk TPP di lingkup pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muarojambi justru sudah diterima. 

"Kalau pegawainya (pegawai dilingkungan kantor dinas PdK) kabarnya sudah cair cuma kami-kami nilah yang belum. Yah memang dari dulu terlambat terus kami bukan seminggu duo Minggu tapi bulanan tertundanya. Dak tahu juga kami kenapa," katanya 

Sumber mengaku tak tahu kenapa ini bisa terjadi. Yang jelas berdasarkan informasi yang dia dapat dari pesan yang diteruskan melalui WhatsApp bahwa aplikasi di BPKAD masih tertutup.

"Maaf rekanan2 sekalian. Saya selalu berusaha saat ini aplikasi msh tutup .. nanti kl Sdh di buka ... Nanti di ajukan ..," begitu bunyi pesan berantai yang dibagikan sumber yang disebut-sebut dari bendahara TPP. 

"Itulah kabar yang kami tahu," kata sumber.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PdK Muarojambi Suryadin mengaku sudah mengetahui persoalan tersebut.

"Masalah data saat ini sedang diproses mudah-mudahan secepatnya," kata Suryadin.

Penulis: Raden Romi

Edtor: Rhizki Okfiandi