Bukan Lagi Waspada Karhutla, BPBD Tanjab Timur Mulai Waspada Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), terus melakukan patroli atau pemantauan tinggi permukaan air sungai. Hal itu dilakukan pasca berakhirnya status siaga darurat Karhutla dan masuknya musim banjir di Kabupaten Tanjabtim.

BRITO.ID, BERITA TANJAB TIMUR- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), terus melakukan patroli atau pemantauan tinggi permukaan air sungai. Hal itu dilakukan pasca berakhirnya status siaga darurat Karhutla dan masuknya musim banjir di Kabupaten Tanjabtim.
"Kita sekarang persiapan antisipasi banjir meski pihak provinsi masih memperpanjang status siaga karhutla hingga akhir bulan Oktober mendatang," kata Kepala BPBD Tanjabtim, M. Jakfar melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Indra Gunawan, Selasa (13/10).
Dijelaskannya, bahwa patroli atau pemantauan yang dilakukan yakni melihat pergerakan air yang sudah tampak dan mendekati bibir jalan di permukiman warga. Menurutnya, saat ini kondisi air sungai belum terlihat adanya potensi banjir.
"Saat ini yang kita lakukan rutin pantauan dan patroli melihat pergerakan air yang sudah terlihat dan mendekati bibir jalan permukiman," jelasnya.
Meski demikian, lanjut Indra Gunawan, hingga saat ini pihaknya masih sebatas pemantauan dan menghimbau masyarakat, untuk pendirian posko sendiri belum dilakukan.
"Berdasarkan koordinasi bersama BMKG curah hujan di Kabupaten Tanjabtim masih bervariatif normal, sehingga belum terlalu mengkhawatirkan," ungkapnya.
Selain banjir, beberapa bencana alam lainnya yang menjadi langganan saat musim penghujan cukup menjadi perhatian, diantaranya angin puting beliung, banjir rob, hingga ombak tinggi.
"Untuk gelombang tinggi saat ini kita masih menunggu surat balasan dari pihak BMKG, untuk mengetahui potensi dan kondisi gelombang di perairan Tanjabtim," ujarnya.
"Selain itu juga, untuk bencana puting beliung sendiri turut diwaspadai, namun kebanyakan bencana tersebut pada akhir atau awal tahun," tambahnya.
Penulis: Erik
Editor: Rhizki Okfiandi