Defisit Anggaran, BPJS Akui Belum Bayar Tunggakan RSUD Raden Mattaher

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Tunggakan pembayaran klaim kepada RSUD Raden Mattaher oleh BPJS Kesehatan sebesar Rp18 Miliar. Belum dibayarnya tunggakan ini berhubungan dengan defisit BPJS Kesehatan.
Tunggakan BPJS di RSUD Raden Mattaher ini belum dibayar sejak Juli – September. Kepala BPJS Kesehatan Elshe Theresia menyebutkan ada sejumlah penyebab terjadinya defisit Dana Jaminan Sosial (DJS) yang dikelola BPJS Kesehatan.
Pertama, karena iuran saat ini belum sesuai dengan perhitungan aktuaria DJSN. Padahal Program JKN-KIS menggunakan pendekatan dan prinsip anggaran berimbang, yang mana pendapatan dan pengeluaran harus sama. Kondisi ini juga menyebabkan pengeluaran biaya per orang per bulan lebih besar dibanding iuran per orang per bulannya.
BACA JUGA
120 Peserta Calon Anggota KPU Kabupaten/Kota Ikuti Psikotes
Mozilla Rilis Firefox Terbaru, Cobain Yuuk!
"Sebetulnya titik masalahnya terletak di besaran iuran saat ini yang belum sesuai dengan hitungan aktuarial. Meski besaran iuran program JKN-KIS saat ini masih dalam posisi underpriced, pasti ada resistensi dari sebagian masyarakat apabila dilakukan penyesuaian iuran," katanya.
Selain itu juga terjadi perubahan morbiditas penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang sakit terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena belum optimalnya upaya pembangunan kesehatan masyarakat.
Sampai dengan Agustus 2018, pengeluaran BPJS Kesehatan untuk membiayai penyakit katastropik mencapai Rp12 triliun atau sekitar 21,07% dari total biaya pelayanan kesehatan.
Padahal berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat.
Terkait pembayaran klaim yang mengalami penundaan terhadap RSUD Raden Mattaher, sampai sejauh ini data yang tercatat di website www.bpjs-kesehatan.go.id tentang pembayaran klaim terhadap RSUD Raden Mattaher didapatkan perhitungan sebesar kurang lebih Rp18 miliar.
Namun belum termasuk dengan jumlah klaim terbaru yang baru saja ditagihkan kepada BPJS kesehatan. "Peserta dan masyarakat bisa melihat jumlah pembayaran klaim kita kepada pihak rumah sakit melalui website kita. Dan sampai saat ini klaim belum dibayar kepada RSUD Raden Mattaher berkisar Rp18 miliar. Data yang disebutkan oleh Pak Direktur kemungkinan telah ditambahkan dengan klaim yang baru masuk," ujar Elshe. (sai)