Didepan Ribuan Majelis MTA Solo, Prabowo Grogi Berbicara
BRITO.ID, BERITA SOLO - Calon Presiden Nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengaku grogi berbicara dihadapan ribuan orang umat Majelis Tafsir Al Quran (MTA), dalam kegiatan pengajian di gedung MTA Solo, Jateng, Minggu (23/12).
"Saya terus terang duduk berbicara dihadapi majelis MTA sangat grogi, dan belum pernah seumur saya berbicara di depan majelis MTA sebanyak ini," kata Prabowo, dihadapan ribuan majelis MTA.
Menurut Prabowo, pihaknya bersama rombongan mengucapkan terima kasih yang telah diberikan kehormatan duduk dikursi mimbar yang sering untuk, Ustad Sukino, untuk berbicara dihadapai umat MTA.
Menurut Prabowo, dirinya biasanya diundang diminta berbicara soal kebangsaan, negara, ekonomi, militer, keamanan, dan strategi. Dirinya diundang di pengajian MTA diminta berbicara, meski disebut sebagai calon Presiden RI nomor urut 02, tetapi dirinya ingin bicara sebagai pribadi anak bangsa atau warga negara.
Jika dirinya sebagai Capres banyak peraturannya tidak boleh ini, dan itu, dan jangan sampai penyimpang peraturan yang berlaku.
Prabowo, dihadapan ribuan majelis MTA di Solo, menyampaikan soal kondisi Indonesia yang negara kaya, tetapi banyak rakyatnya yang miskin.
"Saya ada hal-hal yang harus disampaikan ke sesama warga negara Indonesia. Saya wajib menyampaikan suatu gejala, fakta, fenomena yang terjadi di negara kita. Dan, hal ini, sudah berlangsung berapa puluh tahun, yakni negara kita sekarang ini, berada di jalan yang keliru di bidang ekonomi khususnya," kata Prabowo.
Bahkan, kata Prabowo, jalan tersebut yang tidak mungkin membawa rakyat Indonesia menuju sejahtera, karena kekayaan bangsa dalam keadaan sistem ekonomi seperti sekarang, tidak tinggal di Indonesia.
"Kekayaan Bangsa Indonesia diambil keluar dari negara ini. Hal ini, akibat masalah kondisi yang dialami sekarang," ucapnya.
Hal tersebut, lanjut dia, akan membawa semuanya makin melemah. Negara yang lemah dan tidak kuat akan mengalami terus menerus penderitaan bagi rakyatnya. Kekayaan diambil terus dan tidak mempunyai kemampuan untuk menjaganya. Hal ini, yang wajib disampaikan kepada majelis MTA.
Pihaknya mempunyai data banyak, dan dirinya niat untuk memberikan data itu, melalui bukti yang ditulis dalam bukunya, berjudul Paradoks Indonesia, yakni negara kaya tetapi banyak rakyatnya miskin.
"Saya akan memberikan 1.000 buku, dan nanti bagaimana membagikan kepada majelis MTA ini," katanya yang didampingi, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais.
Padahal, Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia, dan keenam terkaya di dunia. Produksi kelapa sawit terbesar di dunia, timah, emas, nikel, dan batu bara produksinya juga tertinggi, tetapi keuntungannya tidak di Indonesia. (RED)