Duh! Gundala Disanksi KPI Gara-gara Dialog 'Bangsat'!

Duh! Gundala Disanksi KPI Gara-gara Dialog 'Bangsat'!
Promo film karya Joko Anwar, Gundala, kena sanksi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). (Ist)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Promo film karya Joko Anwar, Gundala, kena sanksi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Joko menyatakan hal ini karena dialog yang memuat kata 'bangsat' dalam filmnya. Dia mencoba menjelaskan makna 'bangsat'.

"Promo Gundala kena sanksi @KPI_Pusat karena ada dialog bilang 'Bangsat.'," cuit Joko lewat akun Twitter-nya, @jokoanwar, Senin (16/9/2019).

Dilansir dari situs web resmi KPI, lembaga ini telah melayangkan surat teguran tertulis untuk 14 program siaran di sejumlah lembaga penyiaran, televisi dan radio, Kamis (5/9) kemarin. Ke-14 program siaran kedapatan melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) KPI tahun 2012, salah satunya adalah promo film 'Gundala' di stasiun televisi swasta nasional.

Kembali ke pernyataan Joko, dia menyitir 'Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)' soal 'bangsat' yang memiliki dua arti. Pertama, 'bangsat' adalah kepinding, kutu busuk (Cimex lectularius). 

Kedua, 'bangsat' adalah istilah cakapan bermakna orang yang bertabiat jahat (terutama yang suka mencuri, mencopet, dan sebagainya). Contohnya: 'dasar anak bangsat'. 

Terakhir, 'bangsat' dalam Bahasa Minangkabau artinya gembel dan miskin. Ada kata kiasan 'bangsat tak tahu disukarnya' yang artinya 'orang yang tidak tahu diri'.

Apakah 'bangsat' itu kasar?

Tak dimungkiri, kata 'bangsat' memang kerap dipakai untuk memaki. Makian tersebut biasa dituturkan dengan emosi. 

Dalam buku 'Bahasa Indonesia Akademik' karya Eti Setiawati dkk, ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor, bisa faktor usia, pendidikan, profesi, hingga budaya. Apakah 'bangsat' masuk kategori ragam bahasa yang kasar?

Entri 'bangsat' (orang bertabiat jahat) dalam 'KBBI Edisi Kelima (V)' dimasukkan ke ragam 'cakapan' atau disingkat 'cak'. Selain ragam 'cakapan', ada ragam 'kasar' atau disingkat 'kas'. Entri 'bangsat' tak digolongkan 'KBBI' dalam ragam 'kasar'.

Terlepas dari 'KBBI', tentu saja kasar atau lembutnya suatu kata juga tergantung konteks, budaya, dan kebiasaan bertutur kata tiap orang. (RED)