Karhutla Mulai Mengancam Muarojambi, Lahan Milik Warga Sekernan Terbakar

Secara geografis, daerah berkontur gambut sangat banyak dan luas di daerah Muarojambi.

Karhutla Mulai Mengancam Muarojambi, Lahan Milik Warga Sekernan Terbakar
Pemadaman yang Dilakukan oleh Tim (Raden Romi/BRITO.ID)

BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - Secara geografis, daerah berkontur gambut sangat banyak dan luas di daerah  Muarojambi. 

Kondisi inilah yang membuat potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) cukup mengkhawatirkan apalagi di tengah puncak musim kemarau seperti saat ini. 

Terbaru, salah satu lahan milik warga di Desa Tunas Baru Kecamatan Sekernan terbakar pada Jum'at (31/7/20). 

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut, namun untungnya kebakaran tersebut berhasil dipadamkan hingga area yang terbakar tak terlalu luas dan meluas.

"Iya Jum'at kemarin ada kebakaran di Desa Tunas Baru di lahan milik warga di sana. Luasnya lahan yang terbakar tersebut sekitar 10 tumbuk," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muarojambi Alias Minggu (2/8/20).

Beruntungnya, lokasi kebakaran tersebut bukanlah area berkontur gambut melainkan tanah mineral. Hal tersebut sedikit memudahkan tim untuk memadamkan kebakaran tersebut.

"Tanah mineral, sudah kita padamkan. Namun kita tetap lakukan monitoring dan pendinginan di lokasi tersebut keesokan harinya yakni kemarin Sabtu (1/8/20). Pendinginan kita lakukan untuk meminimalisir terjadi titik api kembali agar tidak terjadi kebakaran lagi di lokasi tersebut," kata Alias.

Alias meminta masyarakat di Muarojambi agar tetap mengindahkan imbauan pemerintah untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. 

Mengingat saat ini adalah musim kemarau dan juga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Tentu kita semua sama-sama tidak menginginkan bencana kabut asap dan kebakaran hutan dan lahan meluas seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita berharap semua masyarakat dan juga perusahaan yang ada di Muarojambi bisa bersama-sama menjaga agar lahan yang dimiliki tidak terjadi Karhutla," kata dia.

Saat ini pihaknya bersama pihak terkait terus melakukan monitoring dan pengawasan di areal-areal yang berpotensi terjadi Karhutla. 

"Kita terus monitoring supaya mencegah seminimal mungkin terjadinya Karhutla, terutama di daerah-daerah potensial karena di  daerah  tersebut  banyak terdapat  lahan dan tanah gambut," kata dia.

Penulis: Raden Romi
Editor: Rhizki Okfiandi