KPU Sarolangun Sebut Jumlah Pemilih Berubah Signifikan Dibandingkan Pemilu Lalu
KPU Sarolangun dan jajaran telah melaksanakan proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) terhadap seluruh pemilih.
BRITO.ID, BERITA SAROLANGUN- KPU Sarolangun dan jajaran telah melaksanakan proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) terhadap seluruh pemilih.
Kini, KPU hingga Panitia Pemungutan Suara (PPS) tengah melakukan rekapitulasi daftar pemilih hasil Coklit.
Komisioner KPU Sarolangun, M Anif, yang dikonfirmasi mengatakan, bahwa pada tahapan pencoklitan menunjukkan adanya jumlah pemilih baru.
Yang mana, pemilih baru ini adalah pemilih pada tanggal 9 Desember nanti telah berusia 17 tahun atau pemilih pemula.
Dari data yang diperoleh sementara, dapat dilihat dari jumlah data pemilih keseluruhan antara DPT dan DP4, maka diperoleh hasil 236. 956 pemilih dan 79.085 data yang tidak memenuhi syarat (TMS) dan dan terdapat sekitar 41.295 pemilih pemula.
Jika dilihat dari DPT sebelumnya, yaitu 197. 503 di tahapan Pileg 2019. Maka asumsi dari proses coklit untuk pilgub 2020 nanti ada perubahan yang cukup signifikan.
"Ya, jika ditambahkan dari data yang keseluruhan ada 236.956 pemilih, bila dikurangkan dengan jumlah TMS (79.085) dan ditambahkan pemilih pemula, maka jumlahnya 199. 165 pemilih pada pilgub nanti. Ada perubahan yang cukup signifikan," kata Anif(02/09/2020)
Menurutnya, data hasil coklit tersebut belum final karena masih dalam proses pengunggahan ke sistem sidalih KPU RI.
"Hasil coklit akan disinkronkan ke sidalih," katanya.
Langkah tersebut harus dilakukan untuk memastikan para pemilih atas hasil coklit tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak. Secara sistem, Sidalih nantinya akan memproses data apakah adanya data (pemilih) ganda atau tidak.
"Sidalih nanti akan menyaring apakah data ini ganda atau tidak dan itu terlihat dan terbaca oleh sistem. Dan pemilih yang dibawah usia tidak akan bisa masuk. Kemungkinan ada pengurangan atau penambahan sesuai data yang diolah oleh sidalih," katanya
Penulis: Arfandi S
Editor: Rhizki Okfiandi