KRONOLOGI LENGKAP: Terduga Teroris Kejar dan Lempar Bom ke Kapolsek

Serentetan ledakan bom mengguncang Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jatim,

KRONOLOGI LENGKAP: Terduga Teroris Kejar dan Lempar Bom ke Kapolsek
KRONOLOGI LENGKAP: Terduga Teroris Kejar dan Lempar Bom ke Kapolsek

BRITO.ID, JATIM - Serentetan ledakan bom mengguncang Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jatim,

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi terduga pelaku pembuat bom, Abdullah alias Awardi (50), melarikan diri dari rumah kontrakannya, Jalan Pepaya RT 01 RW 01, Desa Pogar, menggunakan sepeda motor dan kemudian menumpang bus umum.

Saat berupaya melarikan diri, Abdullah, sempat mengejar Kapolsek Bangil, Kompol M Iskak. Abdullah mengejar Kapolsek sambil membawa tas berisi bom.

Hal itu berawal ketika Kapolsek mendapatkan laporan dari warga mengenai adanya ledakan di Desa Pogar. Iskak kemudian mendatangi lokasi kejadian.

"Sesampainya saya di lokasi, pelaku sudah keluar dari rumah dan dikejar warga. Melihat saya, pelaku langsung berlari menuju ke arah saya," katanya.

Mengira tas ransel yang dibawa Abdullah berisi bom, Kapolsek berupaya menyelamatkan diri.

Kapolsek masuk ke dalam gang sempit di antara rumah-rumah warga, tetapi Abdullah terus mengejarnya sampai ke sudut tersempit.

"Jujur saya takut. Tapi saya tidak bisa diam. Saya tahu pelaku yang membawa bom berdasarkan informasi warga. karena itu saya terus lari," tambahnya.

Seberapa jauh Kapolsek lari? Ia mengaku berlari lebih dari 1 kilometer. Saat jaraknya dengan pelaku sudah dekat, pelaku melempar tas ranselnya ke arah Kapolsek.

"Untungnya saya bisa menghindar. Tas itu jatuh ke trotoar dan langsung meledak. Saya tetap lari dan masuk ke kerumunan warga," tambah Kompol Iskak.

Setelah terduga teroris asal Serang, Banten itu menyerang Kapolsek, ia melarikan diri menggunakan sepeda motor Suzuki Spin N 4881 AI.

Selajutnya, Abdullah meninggalkan sepeda motor itu di Kantor Pegadaian Bangil dan mencegat bus umum.

"Pelaku lari menggunakan bus," kata seorang polisi.

Polisi itu mengungkapkan, Abdullah sempat dikejar warga, tetapi gagal ditangkap karena mengancam melempar tas berisi bom ke arah warga.

"Setelah lolos dari kejaran warga dia berhenti di Pegadaian Bangil. Sepeda motornya ditinggal begitu saja dan ia naik bus. Begitu keterangan saksi," tambahnya.

Sementara istri Abddullah, berinisial DR (40), dapat diamankan di Polres Pasuruan.

Ledakan di rumah Abdullah mengakibatkan anaknya, UMR (6), mengalami luka-luka, sehingga perlu mendapat perawatan di RSUD Bangil.

Selain di kedua kakinya, korban mengalami luka di bagian dada dan tangan. Korban telah dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

Belum diketahui secara jelas apakah UMR itu anak Abdullah atau DR (istrinya). Menurut informasi, AB dan DR ini baru saja menikah dan status keduanya hanya nikah sirri.

Selama tinggal di Desa Pogar, Abdullah mengontrak di rumah milik Saprani. Di kalangan warga setempat, Abdullah tidak begitu dikenal.

Abdullah dinilai sebagai sosok pria yang tertutup. Jangankan bersosialisasi dengan warga setempat, banyak warga yang tidak mengenali namanya.

"Saya tidak pernah tahu siapa namanya. Dia jarang bersosialisasi di sini. Rumahnya selalu ditutup rapat pagi, siang, dan malam," kata Sunandar, seorang tetangganya.

Eko Hadi Sukamto, tetangga yang rumahnya hanya berjarak satu rumah dari rumah kontrakan Abdullah, mengungkapkan hal serupa.

"Abdullah tidak dikenal di sini. Saya kenalan hanya sekali saat dia datang pertama kali di sini. Selanjutnya sudah tidak pernah ada komunikasi lagi meski jarak rumah kami dekat sekali," paparnya.

Ia menjelaskan, aktivitas Abdullah tidak ada yang mencurigakan. "Ada atau nggak ada tamu, rumah selalu tertutup rapat," ungkapnya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyatakan, ledakan pertama terjadi di dalam rumah.

Saat ledakan pertama, Hariono, tetangga Abdullah, mendatangi rumah itu dan langsung melakukan pengecekan.

Hariono mencium bau mesiu dan akhirnya keluar. Ketika keluar, Hariono kembali mendengar ledakan kedua. Tak pelak, warga menjauh dari sumber ledakan.

"Setelah ledakan kedua, ada seorang pria keluar dari dalam rumah sambil membawa tas ransel. Polisi mengejar dan kembali terdengar ledakan ketiga," tambah Barung.

Setelah ledakan ketiga, Abdullah keluar rumah mengendarai sepeda motor sambil membawa tas ransel ke arah timur.

Dari hasil olah TKP dan penggeledahan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang dibungkus dalam kardus besar.

Sejumlah barang bukti yang diamankan dari rumah Abdullah di antaranya satu komputer, satu sepeda mini, kaus bekas, satu kardus berisi rompi. Selain itu, polisi mengamankan 62 buku. (hri)