Lezatnya Gulai Talang Khas Mersam Kabupaten Batanghari Jambi Ini
BRITO.ID, BERITA BATANGHARI - Gulai talang khas warga Mersam, Kabupaten Batanghari selalu dinanti oleh para perantau. Melihat foto gulai talang ini saja, perut kita langsung terasa lapar. Kita pun bisa menelan ludah karena melihat segarnya gulai talang.
Gulai talang ini memang selalu dirindukan oleh warga Batanghari yang merantau. Mereka pasti ingin mencicipi gulai talang ini ketika kembali ke kampung masing-masing.
"Saat pulang dari perantauan, orang-orang di Batanghari khususnya kecamatan Mersam selalu mencari gulai talang ini," kata Lurah Kembang Paseban Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Muklis.
Menurut Muklis, gulai yang berbahan baku bebek tersebut merupakan kuliner turun temurun yang berasal dari Desa Mersam, Kecamatan Mersam. Namun saat ini gulai talang tersebut telah menjadi sajian yang ditunggu-tunggu oleh semua kalangan, dan juga jadi incaran warga. Apalagi saat ada pesta pernikahan misalnya. "Kalau yang punya hajatan orang Mersam biasanya ada gulai talang," kata Muklis.
Gulai talang ada sejak jaman dulu. Orang-orang di daerah itu saat pergi berkebun atau ke talang selalu memasak kuliner tersebut. Sebab bahan-bahannya yang mudah didapat pada saat itu.
"Pada jaman dahulu daging yang dimasak merupakan daging buruan seperti ayam hutan, kancil dan bebek yang merupakan hewan peliharaan di kebun," kata Muklis.
Sementara rempah-rempah yang digunakan adalah seadanya yang mudah didapat saat di kebun. Seperti bawang, cabai, kunyit dan rempah-rempah pada umumnya.
Meskipun dimasak menggunakan rempah-rempah seadanya, namun gulai talang tersebut memiliki cita rasa yang unik. Rasa pedas, manis dan asam berpadu dalam satu masakan yang membuat lidah bergoyang saat menyantapnya.
Seiring berjalannya waktu kuliner tersebut saat ini berproses menjadi kuliner khas daerah itu yang selalu dinanti, terutama bagi perantau.
"Saat ini telah berkembang tradisi masak talang, yakni santap bersama gulai talang pada malam hari," kata Muklis.
Tradisi masak talang tersebut hanya dilakukan saat warga di daerah menggelar pesta. Gulai talang akan dimasak pada malam hari dan d santap bersama pada tengah malam, sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun jika ada pendatang maupun warga di daerah itu yang ingin menikmati kuliner gulai talang tersebut. Saat ini telah dibuka warung nasi Simpang Mersam dengan menu andalan gulai talang. Warung nasi tersebut tepat berada di Simpang Mersam, jalan lintas Batanghari-Tebo.
Sementara itu Muklis berharap kuliner tersebut dapat terus dipopulerkan dan didaftarkan hak patennya sebagai kuliner tradisional khas Batanghari. Tujuannnya agar kuliner tradisional tersebut dapat terus di nikmati dan di kenal hingga anak cucu.
Selain gulai talang, di daerah itu juga memiliki kuliner khas lainnya. Salah satunya gulai terjun. Dikatakan gulai terjun, karena seluruh bahan baku masakan tersebut dimasak secara bersamaan. Seperti daging kerbau, undak, santan, cabai dan rempah-rempah. Oleh masyarkat setempat dikenal dengan kata terjun.
Masakan khas tersebut pada umumnya hanya dimasak pada saat warga di daerah itu menggelar hajatan atau pesta pernikahan. Karena bahan baku yang digunakan cukup sulit untuk didapat.
"Bahan bakunya daging kerbau atau sapi. Namun biasanya warga setempat menggunakan daging kerbau, ditambah dengan unda," katanya.
Sementara gulai talang itu sendiri sudah ramai diminati warga luar dari Kabupaten Batanghari yang juga menyukai rasa gulai talang tersebut. "Saya suka kuahnya terasa gurih di lidah," sebut Tian, warga Kabupaten Tebo.
Kontributor: Syahreddy