Semarak Lampion dan Warna Merah Tradisi Imlek Warga Tionghoa Jambi

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Pergantian tahun dalam kalender China sering kali menjadi momentum yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang. Berbicara tentang tahun baru Imlek atau tahun baru China juga menjadi saat yang ditunggu oleh masyarakat Tionghoa.
Kata "Imlek" sendiri bukanlah nama dari perayaan tahun baru Tiongkok yang sebenarnya. Kata ini diambil dari Bahasa Hokien dan hanya diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia.
Di luar, perayaan ini lebih dikenal dengan nama Chinese New Year untuk orang-orang barat, sedangkan orang Tiongkok menamainya "Guo Nian" atau "Xin Jia" yang artinya lewati bulan atau bulan baru.
Hari raya Imlek sendiri telah ada sejak 4.000 tahun yang lalu dan seiring dengan berkembangnya zaman maka terbentuklah beberapa tradisi-tradisi yang akhirnya menjadi tradisi turun menurun dan wajib dijalani dalam setiap perayaan Imlek. Lalu apa saja tradisi-tradisi unik yang ada saat perayaan Imlek berlangsung? Beginilah rangkuman tradisi unik yang biasanya sering dilakukan oleh umat Chna.
Lampion Ciri Khas Imlek
Yuli salah satu warga Tionghoa Jambi, mengatakan banyak tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan dalam perayaan Imlek. Namun tradisi asli yang kental sudah banyak yang ditinggalkan.
Yang masih sering dilakukan sampai saat ini memasang lampion dan menggunakan pakaian warna merah.
Pantangan Imlek
"Kalau zaman dulu, tradisi menyambut Imlek macam-macam. Ada yang tidak boleh keramas dan bersih-bersih rumah, kata Yuli. Namun di jaman modern seperti ini hal tersebutlah sudah jarang dilakukan.
Memasang lampion atau menyalakan penerangan dimalam Imlek dipercaya akan memberikan penerangan memasuki pergantian tahun China. Penerangan itu dipercaya untuk hal kebaikan salah satunya mendatangkan rezeki.
Dominasi Warna Merah
Dominannya warna merah dalam perayaan Imlek kata Yuli yang juga umat Vihara Vimuttara Jambi, warna merah itu selain terang adalah pemberani.
"Jadi warna merah tersebut dari leluhur kita dipercaya untuk berani menghadapi hal baik dan menghindarkan semua hal-hal yang buruk," terangnya.
Perayaan Imlek tentunya berbeda-beda cara merayakannya. Ada yang hanya dengan beribadah kevihara melaksanakan sembahayang dan bersilaturahmi dengan keluarga besar dan ada juga yang melakukan perayaan besar di masing-masing vihara.
"Vihara Vimuttara ini sedari malam sudah kita hias sedemikian rupa dengan lampion semua aksesoris berwarna merah. Dan malam tadi juga sebagian umat telah melakukan ibadah menyambut perayaan Imlek hari ini, Sabtu (25/01)," pungkasnya.
Penulis: Dewi Anita
Editor: Ari