Senator Kedua Partai Seru AS Sebut Pembunuhan Muslim Rohingya di Myanmar Pemusnahan
BRITO.ID, BERITA WASHINGTON - Sekelompok senator kedua partai Amerika Serikat pada Rabu (19/12) meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan gerakan tentara Myanmar terhadap suku kecil Rohingya adalah pemunahan.
Lebih dari 700.000 warga Rohingya lari dari negara bagian Rakhine, Myanmar, ke Bangladesh, negara tetangganya, sejak Agustus tahun lalu sesudah serangan pemberontak Rohingya atas pos keamanan memicu penumpasan oleh tentara, yang disebut pembersihan suku oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain.
Myanmar membantah tuduhan pembersihan suku itu.
"Kami sangat prihatin bahwa meskipun bukti nyata pemunahan diperoleh departemen itu ... departemen tersebut belum membuat keputusan resmi bahwa kejahatan pemunahan telah dilakukan," kata surat kepada Pompeo dari para senator itu, yang salinannya dilihat Reuters.
Pada September, pemimpin Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menyeru pemerintahan Trump menyatakan tindakan tentara itu adalah pemunahan, beberapa hari sesudah laporan Departemen Luar Negeri tidak menyebut demikian.
Pernyataan pemunahan oleh pemerintah Amerika Serikat dapat berdampak hukum dengan Washington menjatuhkan hukuman lebih berat kepada pemerintah Myanmar, yang dipimpin peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Itu membuat beberapa pejabat pemerintah Trump berhati-hati.
Daerah tempat Rohingya tinggal di Rakhine, Myanmar barat, sebelum tentara mengusir mereka diubah secara luar biasa, membuat kepulangan mereka semakin tidak mungkin, kata berita pada Selasa.
Para senator itu meminta Pompeo memberikan keputusan resmi tentang tindakan tentara Myanmar tersebut.
"Tidak ada keraguan bahwa kekerasan di negara bagian Rakhine utara itu -dimaksudkan untuk meneror, mengusir, dan memusnahkan penduduk Rohingya Rakhine- memenuhi rumusan pemunahan," kata surat tersebut.
Dengan dipimpin Senator Bob Menendez, pemimpin Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, surat itu juga ditandatangani Senator Republiken Marco Rubio dan Susan Collins serta Senator Demokrat Ed Markey, Tim Kaine, Ben Cardin dan Jeff Merkley.
"Kegagalan secara resmi menyatakan tindakan itu adalah pemunahan akan menyangkal kebenaran dan pertanggungjawaban bagi Rohingya dan akan meninggalkan noda tidak terhapuskan pada warisan bangsa kita dalam memperjuangkan hak asasi manusia, martabat, dan pertanggungjawaban," kata surat tersebut.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mempertimbangkan resolusi untuk langkah lebih lanjut, termasuk hukuman, jika tidak Myanmar tidak cukup banyak membuat kemajuan dalam mengembalikan pengungsi tersebut, kata para diplomat. (red)