Tes SKB CPNS Sarolangun, Kepala BKPSDM: Masyarakat Jangan Mau Dibodohi
Seleksi penerimaan CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun sebentar lagi akan memasuki tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), yang dijadwalkan pada 15-16 September 2020 mendatang.
BRITO.ID,BERITA SAROLANGUN - Seleksi penerimaan CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun sebentar lagi akan memasuki tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), yang dijadwalkan pada 15-16 September 2020 mendatang.
Pelaksanaan SKB ini tentu menjadi seleksi yang menentukan apakah peserta yang mengikuti lulus pada seleksi CPNS tersebut.
Jika tahun sebelumnya, kelulusan ditentukan dengan nilai komulatif atau gabungan antara hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Hasil Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dari masing-masing peserta.
Kepala BKPSDM H A Waldi Bakri, S. Ip, SOS, MM mengatakan kelulusan CPNS formasi tahun 2019 ini juga akan ditentukan seperti tahun sebelumnya, namun tetap mengacu terhadap aturan Menpan RB atau panitia seleksi nasional.
"Kelulusan tetap ditetapkan sama seperti tahun sebelumnya. Nanti ada komulatif dari pemerintah berupa acuan nilai SKD dan SKB, melalui surat edaran Menpan, dan biasanya setelah dilaksanakan pelaksanaan SKB ini kita akan dipanggil ke jakarta untuk verifikasi," kata Waldi(01/09/2020)
Waldi juga menjelaskan bahwa masyarakat harus cerdas dalam menerima informasi dengan tidak mudah menerima bujuk rayu bahwa peserta ini bisa lulus, apalagi dengan meminta sesuatu.
Pasalnya, Kelulusan CPNS ini memang tetap murni sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta, apalagi pelaksanaan test sendiri dilakukan melalui Sistem Computer Assisted Test (CAT) yang bisa dilihat secara langsung hasil jawaban masing-masing peserta.
"Saya selaku sekretariat pansel CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun secara administratif, Pak Bupati, Wakil Bupati, Pak Sekda dan pemerintah pusat saya pikir sama, kami tetap menyarankan agar masyarakat waspada, jadi jangan lagi ada bahasa bisa ditolong, "katanya.
"Harapan kami minta kepada masyarakat jangan ada yang terbuai dengan rayuan, kita takut begini anaknya betul lolos, lalu dibilang ini dibantu ini, itu tidak ada. Ada juga kekhawatiran anaknya digeser, jadi mau digeser gimana itu hal yang tidak mungkin dan mustahil. Jadi kita jangan membodohi sendiri karena semuanya melalui sistem, dan nilai SKB anaknya bisa dilihat sendiri di layar, kalau 100 terjawab 100 hasil, tidak akan berubah karena jejak dari jawaban peserta pun bisa dideteksi, misalnya jawaban anak itu mengisi merubah dari A ke B bisa ditelusuri di sistem, dan hasilnya terjadi selisih," kata dia menambahkan.
Jadi Waldi menegaskan bahwa memang kemampuan peserta dalam pelaksanaan tes CPNS ini sangat menentukan kelulusan, karena memang diharapkan nanti lahir para PNS yang memiliki kemampuan, profesional dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
"Saya sudah bilang dari tahun kemarin yang smart yang berhasil. Masyarakat jangan mau dibodoh-bodohi dengan ini bisa dibantu, yang bantu anak itu sendiri," katanya.
Makanya, Ia menyarankan kepada para peserta CPNS di lingkungan Pemkab Sarolangun untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pelaksanaan SKB mendatang baik secara fisik maupun mental serta belajar dalam membahas soal-soal SKB CPNS.
"Makanya kami sarankan istirahat yang cukup, hadapi dengan mental yang baik, kalau memang belajar masih ada waktu belajar, bisa lewat online atau soal di buku juga banyak contoh soal SKB, Siapkan mental dengan sebaik-baiknya ketika masuk ruangan dan yakinkan bahwa mereka bisa itu sudah bisa menambah nilai mereka. Motivasi diri, dan tentunya kami harapkan adik-adik yang lulus cpns ini bisa memberikan warna baru bagi asn di Kabupaten Sarolangun," katanya
Penulis: Arfandi S
Editor: Rhizki Okfiandi