Viral! Masjid Al Ikhlas Jakarta Barat Dinarasikan Jadi Arena Parkir Motor, Begini Kata DKM
Masjid di Jakarta Barat (Jakbar) viral di media sosial dengan narasi dialihfungsikan menjadi tempat parkir pengunjung mal. Namun, pihak pengurus masjid menepis kabar tersebut.
BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Masjid di Jakarta Barat (Jakbar) viral di media sosial dengan narasi dialihfungsikan menjadi tempat parkir pengunjung mal. Namun, pihak pengurus masjid menepis kabar tersebut.
"Tidak ada itu (alih fungsi masjid menjadi lahan parkir)," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Ikhlas, Abdul Ghofur (51), saat ditemui di lokasi di Jalan Prof Dr Latumenten, Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakbar, Rabu (29/6/2022).
Saat ini sudah tak ada motor yang diparkir di dalam bangunan masjid. Motor-motor dipindahkan ke luar bangunan masjid.
Pantauan, sudah tak ada motor terparkir di teras masjid. Kendaraan tersebut dipindahkan ke samping dan bahu jalan di depan masjid.
Terlihat juga beberapa petugas tengah membersihkan teras mesjid sempat dijadikannya tempat parkir. Mereka terlihat menyapu hingga mengepel teras tersebut.
Abdul, yang juga Ketua RW 05, menjelaskan pemindahan lokasi parkir itu dilakukan setelah beredarnya video viral terkait parkiran di masjid tersebut. Selain itu, dia mengatakan ada sejumlah permintaan dari masyarakat untuk memindahkan parkiran dari teras masjid.
"Karena ada permintaan masyarakat, tapi saya nggak tahu masyarakat yang mana. Katanya fungsi masjid harus kembali ke masjid," kata Abdul.
Pengurus masjid membersihkan teras yang sempat jadi tempat parkir motor. (Wildan N/detikcom)
Abdul mengatakan pihaknya akan menunggu aturan dan ketentuan dari pemerintah terkait penggunaan masjid tersebut.
"Kalau saya mengikuti (arahan), menunggu, karena saya DKM harus sabar dan ikhlas. Saya ikuti alur cerita saja yang sudah disuratkan," kata dia.
DKM Masjid Al Ikhlas berharap video viral soal parkiran motor itu dapat menjadi berkah untuk masjid.
"(Soal info viral) saya sebagai DKM cuma berpikir masjid ini ke depannya akan mendapat rezeki yang berkah dan besar. Saya tidak berpikir negatif tentang apa yang diviralkan oleh orang yang mendiskreditkan, berbicara negatif tentang masjid saya, saya tidak berpikir negatif, positive thinking," kata dia.
Abdul juga menjelaskan soal selotip yang terpasang di dalam masjid yang menjadi lokasi parkir motor. Dia mengatakan selotip itu terpasang memang untuk parkir motor.
Abdul mengatakan teras tersebut dijadikan untuk tempat salat hanya untuk salat Jumat atau hari-hari besar Islam.
"Kalau yang di depannya itu khusus untuk salat Jumat dan hari-hari besar. Selotip yang kita buat itu menandakan kiblat. Jadi bukan bahwasanya dengan selotip itu masyarakat salat di samping motor," kata Abdul.
Dia mengatakan, untuk salat wajib lima waktu, pihak DKM menyediakan ruangan berukuran 8 x 12 meter di bagian dalamnya. Abdul mengatakan memang banyak masyarakat yang memarkirkan kendaraan di sana, terutama pengunjung dan karyawan mal.
Dia menegaskan tidak ada alih fungsi masjid menjadi sarana parkir di sana. Dia juga menjelaskan teras masjid yang dijadikan tempat parkir di sana untuk mengumpulkan dana guna membangun masjid.
"Kita sedang persiapan. Jadi nanti motor tidak ada di tempat halaman masjid, akan berpindah ke samping. Ini nanti pure jadi masjid dua lantai. Tapi kan waktu, kalau mau cepat yuk pada nyumbanglah umat muslim. Saya punya Rp 100 juta, saya punya Rp 200 juta, Sangkuriang, satu minggu saya jadiin," kata dia.
Dia mengatakan sebelum masjid berdiri, lahan tersebut memang sudah menjadi tempat parkir. Pada 2017, pihak RW menginisiasi pembangunan masjid di lokasi tersebut.
Dia mengatakan pendapatan hasil parkir pun bisa dipakai untuk mengembangkan masjid. Abdul mengatakan pihak DKM juga sudah berkoordinasi dengan pihak kelurahan hingga kecamatan terkait ketentuan teras masjid yang dijadikan lahan parkir.
Sumber: Detikcom
Editor: Ari