Viral Namanya Raib dari Kelulusan, Akhirnya Rafael Malalangi Bisa Ikut Bintara Polri

Rafael Malalangi merupakan seorang calon siswa Bintara Polri yang viral di media sosial Indonesia. Hal ini bermula ketika sebuah video menampilkan pengakuan Rafael terkait namanya yang raib dari daftar calon siswa Bintara Polri yang lulus. Padahal sebelumnya, nama Rafael masih tertera dalam lembar pengumuman Polda Sulawesi Utara (Sulut), hingga kemudian tiba-tiba hilang digantikan oleh orang lain.

Viral Namanya Raib dari Kelulusan, Akhirnya Rafael Malalangi Bisa Ikut Bintara Polri
Rafael Malalangi, calon siswa Bintara Polri yang sempat viral di media sosial Indonesia. (Sumber: Dok. Polda Sulut)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Rafael Malalangi merupakan seorang calon siswa Bintara Polri yang viral di media sosial Indonesia.

Hal ini bermula ketika sebuah video menampilkan pengakuan Rafael terkait namanya yang raib dari daftar calon siswa Bintara Polri yang lulus.

Padahal sebelumnya, nama Rafael masih tertera dalam lembar pengumuman Polda Sulawesi Utara (Sulut), hingga kemudian tiba-tiba hilang digantikan oleh orang lain.

Namun, kini Rafael sudah bisa bernapas lega lantaran proses penanganan masalahnya menghasilkan keputusan bahwa ia tetap dapat mengikuti pendidikan Bintara Polri.

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan, keputusan tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan dan kebijakan pimpinan rapat yang membahas komplain dari calon siswa Bintara Polri.

Jules menuturkan, Kapolda Sulut mengajukan usulan agar Casis Rafael Malalangi dapat diikutkan mengikuti pendidikan Bintara Polri pada Gelombang I tahun 2022 mendatang.

"Usulan tersebut pun diajukan kepada Bapak Kapolri, dan beliau sudah menyetujui dan mengakomodir untuk penambahan kuota sebanyak satu orang atas nama Rafael Malalangi untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri pada Gelombang I tahun 2022," ujar Jules.

Setelah kejadian ini, Propam Polda Sulut memeriksa panitia seleksi (pansel) Penerimaan Terpadu Anggota Polri TA 2021 di Sulut dengan dugaan adanya kesalahan manusia atau human error.

Sumber: KOMPAS.TV
Editor: Ari