Viralll!! Video Penampakan Harimau Disebut-sebut di Sungaigelam, Begini Kata Kapolsek
Video penampakan harimau sumatera viral di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Video tersebut menyebar di laman-laman media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, hingga WAG di Jambi.

BRITO. ID, BERITA MUAROJAMBI - Video penampakan harimau sumatera viral di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Video tersebut menyebar di laman-laman media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, hingga WAG di Jambi.
Video tersebut berdurasi 49 detik. Terlihat harimau duduk di pinggir jalan yang Disebut-sebut sembari menunggu pengendara yang melintas.
Terdengar juga percakapan antara sopir dan penumpang yang mengabadikan momen tersebut. Video tersebut dinarasikan bahwa kemunculan harimau sumatera tersebut terjadi di Desa Petaling yang masuk wilayah hukum Polsek Sungaigelam Muarojambi.
Kapolsek Sungaigelam IPDA Yohanes Candra pun angkat bicara. Beliau membantah bahwa kejadian dalam video tersebut terjadi di wilayah hukumnya.
"Bahwa video yang beredar adalah video lama dan itu berada di Wilayah PT. WKS Palembang,” kata Kapolsek Sungaigelam, IPDA Yohanes Candra Putra kepada wartawan, Senin (09/05/22).
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak BKSDA, video penampakan harimau itu direkam pada tanggal 27 April 2022 lalu, sekira pukul 09.00 WIB.
“Saya sudah berkoordinasi dengan perangkat Desa bersama Babinkamtibmas, bahwa di Desa Petaling tidak ada lokasi seperti video yang beredar tersebut. Tidak ada masyarakat di Desa Petaling yang pernah melihat harimau itu dalam waktu dekat ini,”tegas IPDA Yohanes Candra.
Candra pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah. Tak hanya itu, pria dengan satu balok di pundaknya ini juga meminta masyarakat agar berhati - hati dalam menggunakan internet. Jangan menyebarkan informasi di sosial media kalau belum pasti kebenarannya .
"Kepada masyarakat harus berhati-hati ketika mengakses internet dan media sosial. Jangan kita menyebarkan informasi yang bisa menakuti masyarakat dengan informasi yang tidak benar, " katanya.
Penulis: Raden Romi
Editor: Rhizki Okfiandi