Bikin Merinding! Keranda Mayat di Tengah Jalan

Keranda mayat biasanya identik dengan proses pemakaman jenazah seseorang. Namun bagaimana jadinya jika keranda mayat ada di tengah jalan?

Bikin Merinding! Keranda Mayat di Tengah Jalan
Istimewa

BRITO.ID, BERITA KEDIRI – Keranda mayat biasanya identik dengan proses pemakaman jenazah seseorang. Namun bagaimana jadinya jika keranda mayat ada di tengah jalan?

Pantauan, keranda bersama pocong itu sengaja ditempatkan di depan Jalan Melon Dusun Tondomulyo saat Lebaran, Minggu pagi (24/5).

Bukan hanya itu, ada pula bunga tabur, tikar, hingga payung jenazah. Tentu bukan pocong dengan jenazah sungguhan, direkomendasikan hanya replika.

Menurut M Solikin, Ketua RT 02 RW 02 Dusun Tondomulyo, penempatan keranda dan pocong ini memang mengharuskan untuk memindahkan warga dari luar daerah masuk ke lingkungan lokal.

“Agar tidak ada orang dari luar masuk ke sini,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kediri.

Solikin mengatakan, portal yang sudah diinstal sudah terpasang di jalan tersebut. Namun masih sering dibuka tutup.

Ide pemasangan keranda dan pocong itu baru muncul saat hari pertama Idul Fitri usai melangsungkan ziarah ke pemakaman. “Spontan saja,” tandasnya.

Menurutnya, hal ini juga sebagai pesan bagi mereka yang tidak menaati protokol kesehatan perpindahan Covid-19 alias wabah korona.

“Ya begini, jika tidak mengindahkan protokol. Ini contohnya,” kata Solikin sembari menunjuk replika pocong yang tepat di tengah jalan masuk lingkungan lokal.

Eko Santoso, tokoh masyarakat yang didukung oleh warga sangat mendukung dan mendukung rantai Covid-19. Padahal di wilayah tersebut, juga masih dilakukan penyemprotan rutin disinfektan.

“Harapannya masyarakat bisa semakin sadar, sehingga rantai penularan Covid-19 segera teratasi,” harapnya.

Memang melebihi ini pemerintah telah mengeluarkan berbagai imbauan untuk menghindari penularan Covid-19 pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Salah satunya tidak melakukan silaturahmi secara langsung menyebabkan kerumuman atau kontak langsung.

Silaturahmi dapat diganti dengan cara digital melalui media sosial atau alat komunikasi.

Untuk diakui, hingga Minggu (24/5) ada 81 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kediri. Kehilangan pasien di kebebasan telah meninggal dunia.

Masyarakat diimbau untuk tetap sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Sumber; Radar Kediri/Jawa Pos
Editor: Ari