Cerita Anies Soal Dies Natalis UGM, Kenang Sewaktu Kuliah...
Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta mengenang kembali saat dirinya menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) medio 1989. Dalam tulisan yang di-posting di Facebooknya, Anies menyebutkan pagi ini muncul notifikasi: Dies Natalis UGM.

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta mengenang kembali saat dirinya menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) medio 1989. Dalam tulisan yang di-posting di Facebooknya, Anies menyebutkan pagi ini muncul notifikasi: Dies Natalis UGM.
"Memori berputar, mengulang rekaman-rekaman kenangan masa kuliah dan masa belajar di Jogja," ceritanya, Sabtu (19/12).
Katanya, rumah kami di Karangwuni, hanya setengah kilometer dari Gedung Pusat UGM. Masa kecil adalah masa bermain di kampus. Bagi kebanyakan kita, gedung pusat UGM, Gelanggang Mahasiswa atau kampus UGM, mengingatkan masa kuliah.
"Tapi bagi kami, keluarga-keluarga dan warga yg memang tinggal di sekitar kampus, kampus UGM adalah kampung halaman, tempat bermain, tempat bereksplorasi. Bagi anak-anak kecil di masa itu, Gedung-gedung baru itu arena bermain labirin yang tak habis dijejalahi, hutan-hutan laboratorium yg tersebar di kampus dijadikan tempat main perang-perangan. Habis menonton film November 1828, hutan itu jadi tempat perang-perangan gerilya anak-anak SD," tuturnya.
Anies menyebutkan kampus itu terbuka, kampus itu diakses semua, kampus itu milik rakyat. Kampus itu memang bukan milik satu orang, bukan milik kita, saat itu semua masih sadar bahwa lahan sestrategis itu, kampus sebesar itu adalah dari pemberian dan dari kemurahan hati seorang visioner, negarawan dan pengayom: Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubowo IX.
Masa kuliah jadi pelengkap yang utama. Masuk Fakultas Ekonomi UGM, angkatan 1989. Pembelajaran di ruang kuliah, dan di luar ruang kuliah menjadi pelajaran yang hikmahnya mengalir tanpa henti hingga sekarang. Pada masa kuliah inilah gemblengan pengalaman membekas hingga kini. Pergolakan ide tentang keterbukaan, tentang demokrasi dihadapkan dengan kondisi represif era Orde Baru.
"Kita bersyukur bahwa ambil rute repot, rute perjuangan, berada di sisi pendorong perubahan, bersama dalam angkatan mahasiswa yang berdiri tegak menyuarakan dan memperjuangkan perubahan," ujarnya.
"Sembari menginngat masa-masa itu, saya buka HP, memutar kembali Hymne Gadjah Mada sambil melihat beberapa foto lama...," katanya.
Tiap kata membawa pesan, siang ini tiap kata dalam hymne ini disimak lagi. Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua.
Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku
Di dalam Pancasilamu jiwa seluruh nusaku
Kujunjung kebudayaanmu kejayaan Indonesia
Bagi kami almamater kuberjanji setia
Kupenuhi dharma bakti tuk Ibu Pertiwi
Di dalam persatuanmu jiwa seluruh bangsaku
Kujunjung kebudayaanmu kejayaan Nusantara
"InsyaAllah, kita semua yang pernah merasakan pendidikan dari negara akan terus mendarmabaktikan ilmunya untuk Ibu Pertiwi,"
"Teruslah dan tetaplah jadi kampus penumbuh kepedulian pada sesama, pada kenyataan di masyarakat, dan yang terdepan dalam pengembangan ilmu, serta yang mengembangkan semua potensi civitas akademika. Selamat Dies Natalis Universitas Gadjah Mada," pungkasnya. (red)