Hasil Penjualan Ubinya Nihil, Petani di Kota Jambi Ini Makan Seadanya untuk Hidup

Dampak pemerintah mengeluarkan edaran agar warga menjauhi keramaian untuk mencegah mewabahnya Covid-19, terus dirasakan masyarakat kurang mampu

Hasil Penjualan Ubinya Nihil, Petani di Kota Jambi Ini Makan Seadanya untuk Hidup
Seorang Petani Ubi di Kota Jambi (Hendro Sandi/BRITO.ID)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Dampak pemerintah mengeluarkan edaran agar warga menjauhi keramaian untuk mencegah mewabahnya Covid-19, terus dirasakan masyarakat kurang mampu.

Seperti yang dirasakan oleh seorang warga Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, bernama Butar Butar. Wanita yang hanya berpenghasilan dari bertani Ubi Kayu ini, mengaku sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup, setelah adanya wabah Covid-19.

Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya mengandalkan dari hasil penjualan ubi miliknya. Namun semenjak adanya wabah Covid-19 saat ini, tak satupun ada lagi yang membeli.

"Saya sudah 10 tahun lebih tinggal disini, dan bekerja sebagai petani ubi. Tapi sekarang tidak ada satu pun lagi pembeli yang datang," ungkapnya.

Hal tersebut menurutnya sangat berdampak pada kehidupannya saat ini. Terlebih untuk menjual Ubi nya tersebut, biasa pembeli sendiri datang untuk mengambil secara borongan. 

"Kan saya sudah ada langganan datang sendiri mereka beli. Karena kalau jual keluar tidak punya lapak. Jadi kalau tidak ada yang datang beli, ya tidak ada penghasilan lagi," katanya.

Akibat hal ini, ia mengaku untuk bertahan hidup saat ini makan seadanya, dengan olahan ubi nya sendiri.

"Ya makan seadanya saja sekarang. Apalagi anak-anak yang bekerja sebagai sopir juga tidak bekerja lagi sementara ini karena corona. Kalau suami juga dari Ubi inilah," keluhnya.

Ia berharap, adanya bantuan dari pemerintah secara berkelanjutan, meski adanya edaran untuk tetap dirumah selama wabah Covid-19 saat ini.

Penulis: Hendro Sandi

Editor: Rhizki Okfiandi