Hj Rahima Bantu Penderita Tumor Paru, Orang Tua Pasien Apresiasi Perhatian Ibu Gubernur

Hj Rahima Bantu Penderita Tumor Paru, Orang Tua Pasien Apresiasi Perhatian Ibu Gubernur
Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj Rahima menjenguk Rachju Riski. (Deni/brito.id)

BRITO.ID, BERITA JAMBI – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Hj Rahima Fachrori bersama rombongan mengunjungi penderita tumor paru atas nama M Rachju Riski P (19) asal Kabupaten Muaro Jambi, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, Rabu (04/09).

Dalam kunjungannya, Rahima memberikan bantuan secara pribadi berupa uang yang secara langsung diberikan kepada orang tua Rachju.

"Saya merasa perihatin setelah tadi melihat kondisi Rachju yang semakin hari badannya semakin kurus karena penyakit yang dideritanya. Saya mengharapkan pihak rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk Rachju,” ujar Rahima.

"Mari kita bersama sama mendoakan Rachju agar dapat lekas pulih dari penyakitnya. Saya mengajak masyarakat Jambi turut mendoakan dan memberikan uluran tangan kepada Rachju, karena keluargnya tergolong dari keluarga yang kurang mampu, ibunya seorang buruh cuci dan bapaknya telah meninggal,” lanjut Ibu Gubernur ini.

Rahima menuturkan, kedepannya akan melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi agar Rachju bisa mendapatkan perawatan yang optimal dan bisa segera mendapatkan rujukan, melihat kondisinya saat ini, Rachju memang harus segera dirujuk ke Palembang, Padang atau Jakarta.

“Kita nanti akan berkoordinasi dengan Direktur rumah sakit dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, agar Rachju bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kondisi terakhir yang kita lihat bersama tadi, Rachju memang harus segera dirujuk untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif lagi,” tutur Rahima.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, drg Iwan Hendrawan, menyampaikan, pihak RSUD Raden Mattaher Jambi telah melakukan tindakan medis padan bulan April sampai dengan Mei 2019 kepada Rachju, karena ada permasalahan biaya dan dalam koordinasinya mengalami kendala, sehingga belum dapat dirujuk untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

“Baru kemarin masuk lagi ke RSUD Raden Mattaher untuk dilakukan penyedotan cairan dan selanjutnya akan kita rujuk ke rumah sakit Palembang, karena menggunakan BPJS, maka Rachju akan mendapatkan bantuan alokasi dana dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Kita menunggu kondisi Rachju ini stabil terlebih dahulu, baru bisa langsung dirujuk ke rumah sakit Palembang,” ungkap Iwan.

Ibunda Rachju, Eva Yulianti mengucapkan terima kasih kepada Ibu Gubernur yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk menjenguk dan memberikan semangat kepada ananda Rachju, serta akan membantu pengobatan Rachju dan mendapatkan rujukan.

“Alhamdulillah tadi Ibu Gubernur telah melihat kondisi anak kami Rachju, kedatangan beliau adalah untuk membantu pengobatan lebih lanjut yang akan segera dirujuk ke Palembang. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Gubernur yang telah bersedia membantu anak kami,” kata Eva.

Eva menjelaskan, gejala awalnya adalah sekitar bulan November 2018 ananda Rachju mengalami sesak nafas dibagian dada sampai ke punggung, rasanya seperti tertusuk tombak, kemudian pada bulan Desember 2018 keluarga membawa Rachju ke rumah sakit Royal Prima untuk dilakukan tindakan.

“Dari ciri ciri awalnya, dokter mengatakan ini sepertinya ada pembengkakan jantung, setelah dilakukan rontgen kondisi jantungnya bagus, tetapi terdapat cairan pada bagian dada dan punggung. Dokter kemudian memberikan rujukan ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk melakukan penyedotan cairan tersebut, tapi karena kondisi kami tidak mengijinkan dalam hal faktor ekonomi, Rachju saya bawa pulang ke rumah,” jelas Eva.

“Selanjutnya, Rachju mendapatkan perawatan selama 1 bulan dari RSUD Raden Mattaher pada bulan April 2019 untuk melakukan penyedotan cairan yang ada di tubuh Rachju. Alhamdulillah, cairan berhasil disedot sebanyak lebih kurang 11,5 liter, tetapi dokter menyarankan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit Palembang, tapi karena faktor ekonomi yang tidak memungkinkan, saya kembali membawa pulang Rachju pada tanggal 19 Mei 2019,” kata Eva.

Eva menuturkan, Rachju kembali mendapatkan perawatan baru kemarin tanggal 03 September 2019 untuk melakukan penyedotan cairan lagi, karena cairan itu muncul lagi dan sampai sekarang sudah sebanyak lebih kurang 0,8 liter cairan yang berhasil dikeluarkan. Cairan tersebut terus dilakukan sampai benar benar habis, baru nanti akan dirujuk ke rumah sakit Palembang.

“Saya akan tetap berusaha mengobati dengan kondisi ekonomi saat ini dan sudah ikhlas apapun yang terjadi pada Rachju. Saya juga mengharapkan uluran tangan dari semua pihak untuk membantu pengobatan Rachju, sehingga bisa kembali sehat,” pungkas Eva. (ADV/Den)