Kebakaran Hutan Harapan Sebagian Besar Terjadi di Area Konflik
Kemarau 2018 memunculkan sejumlah titik panas (hotspot) di beberapa kawasan hutan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Hostpot juga terpantau di Hutan Harapan, kawasan restorasi ekosistem yang dikelola oleh PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT Reki). Sebagian besar terpantau di wilayah klaim masyarakat.

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Kemarau 2018 memunculkan sejumlah titik panas (hotspot) di beberapa kawasan hutan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Hostpot juga terpantau di Hutan Harapan, kawasan restorasi ekosistem yang dikelola oleh PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT Reki).
Sebagian besar terpantau di wilayah klaim masyarakat. Sejak Januari 2018, terpantau sebanyak 33 hotspot dalam kawasan Hutan Harapan. Luas area yang terbakar mencapai 83 hektare. Terluas pada Agustus, yakni 63 hektare pada 11 hotspot.
BACA JUGA
Lelang Jabatan Pemprov Jambi Ditutup, 84 Nama Ini Lulus Administrasi
Hotspot diketahui dari peta satelit, laporan Satgas Karhutla, laporan masyarakat serta patroli dan pantauan langsung tim damkar Hutan Harapan.
“Dari peta satelit dan pantauan langsung tim di lapangan, semua hotspot berada di area konflik, yakni di area perambahan masyarakat yang belum bermitra dengan Hutan Harapan. Untuk area masyarakat yang sudah bermitra relatif tidak ada kebakaran,” ujar Head of Strategic Partnership and Land Stabilization Division PT Reki Adam Aziz di Jambi, Minggu (19/8/2018).
Peta kebakaran lahan di hutan harapan (istimewa)
Kebakaran seluas 63 hektare pada Agustus terjadi sebagian besar di Pangkalan Ranjau, Hulu Badak, Tanjung Mandiri dan sekitarnya. Terbanyak di Pangkalan Ranjau, wilayah klaim kelompok Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Kelompok Jufri dampingan AGRA.
Terdapat 22 kelompok masyarakat yang mengklaim lahan di Hutan Harapan, yakni 15 kelompok di wilayah Jambi dan 6 kelompok di wilayah Sumsel. Untuk pemadaman manajemen Hutan Harapan berkoordinasi dengan Satgas Karhutla Provinsi Jambi, Sumsel, kabupaten dan memberikan laporan ke KLHK.
Di Hutan Harapan tersedia sebanyak 46 embung (kantong air) alami (sungai dan danau) dan 22 embung buatan (gali dan tangki). Sebanyak 6 (enam) regu pemadam kebakaran dengan sekitar 50 personel disiagakan dan sewaktu-waktu bisa ditambah dengan karyawan di bagian lain.
Peralatan damkar PT Reki didukung oleh 5 (lima) unit mesin pompa air Mark-3 Wildfire 27 kg yang mampu menyemprotkan air dengan 14 cabang selang masing-masing sepanjang 40 meter secara bersamaan.
BACA JUGA
1 Pleton Polisi Cilik Binaan Polresta Jambi Ini Bikin Pengunjung Histeris
Ada pula 5 (lima) unit mesin pompa Mini Striker 9 kg yang mampu menyemprotkan air dengan selang sepanjang 30 meter dengan lima cabang secara bersamaan dan 2 (dua) unit mesin pompa CET 20hp PFP 86 kg. (ron)