Merasa Tertipu Investasi, Rumah CEO EDCCash Digeruduk Massa
Rumah CEO EDCCash Abdulrahman di Pondok Gede, Kota Bekasi didatangi puluhan warga. Para warga mengaku sebagai korban yang merasa tertipu investasi online EDCCash. Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Santri Dirga menyebut puluhan warga mendatangi rumah Abdulrahman di Kelurahan Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi pada Sabtu (10/4/2021) malam. Santri mengatakan kasus itu telah dilaporkan ke Bareskrim Polri.
BRITO.ID, BERITA BEKASI - Rumah CEO EDCCash Abdulrahman di Pondok Gede, Kota Bekasi didatangi puluhan warga. Para warga mengaku sebagai korban yang merasa tertipu investasi online EDCCash.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Santri Dirga menyebut puluhan warga mendatangi rumah Abdulrahman di Kelurahan Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi pada Sabtu (10/4/2021) malam. Santri mengatakan kasus itu telah dilaporkan ke Bareskrim Polri.
"Kita tidak monitor kasus tersebut dan tidak punya kapasitas di kasus tersebut, karena kasus itu sudah ada di Bareskrim. Jadi kapasitas Polsek hanya untuk harkamtibmas saja," ujar Santri Dirga saat dihubungi, Senin (12/4/2021).
Polsek Pondok Gede sendiri hadir di lokasi untuk mengamankan kerumunan. Sebab, warga sekitar merasa tidak nyaman karena rumah Abdulrahman kerap didatangi oleh warga.
"Karena masyarakat sekitar ada yang merasa tidak nyaman, karena hampir tiap hari ada massa yang berbondong-bondong datang ke rumah Pak Abdulrahman ini. Karena warga tidak nyaman, akhirnya dipanggil Polsek, takutnya ada situasi yang tidak diinginkan," jelasnya.
Menurut Dirga, pemilik rumah sendiri tidak menemui para warga yang mengaku menjadi korban ini di rumahnya.
"Dari pemilik rumah, karena menurut dia masalah perdata dari kantornya jadi menurut dia kalau mau membahas pekerjaan atau bisnis itu tidak dibicarakan di rumah. Makanya Pak Abdulrahman tidak berkenan kalau ditemui di rumah," tuturnya.
Dibekingi Preman
Di sisi lain, Dirga menyebutkan beberapa di antaranya membawa preman. Oleh karena itu, polisi hadir di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Karena massa yang datang beberapa ada yang preman-preman, ada preman yang bekingi. Ini menurut keterangan warga sekitar, makanya Polsek datang untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Menurut Dirga, rumah CEO EDCCash ini mulai didatangi para nasabah sejak dua bulan yang lalu.
"Dari sekitar dua bulan lalu, tapi enggak rutin. Jadi hari ini datang, lalu dua minggu lagi ada yang datang. Baru-baru ini hampir tiap hari datang," ujarnya.
Untuk kasusnya sendiri, Dirga tidak memberikan penjelasan lebih detail karena tidak memiliki kapasitas.
"Untuk masalah substansi kasusnya, Polsek tidak memiliki kapasitas karena menurut member dan Pak Abdulrahman sendiri perkara ini sudah diserahkan ke Bareskrim," ujarnya.
Lebih lanjut, Dirga mengatakan bahwa situasi di lokasi sudah terkendali. Polsek Pondok Gede siaga 24 jam di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
"Sejauh ini aman, karena kita monitor tiap hari turunkan anggota adanya pergerakan massa. Kita siagakan (personel) tiap hari, Pak Babinkamtibmas stand by 24 jam di lokasi. Nanti kalau ada massa berkerumun dia koordinasi ke Polsek," ujarnya.
Pernyataan EDC Cash soal Keuntungan
EDCCash dalam laman websitenya https://edccash.cash/ menyatakan tidak menjanjikan keuntungan apapun. Hal ini dinyatakan pihak EDCCash, sesuai hasil rapat dengan satuan tugas waspada investasi (Satgas Waspada Investasi) Otoritas jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 18 Juni 2019.
"Maka dengan ini kami mengumumkan bahwa EDCCash tidak pernah menjanjikan profit apapun. Apabila ada pihak yang menjanjikan profit atas EDCCash, maka hal tersebut bukanlah dari kami dan bukan merupakan tanggung jawab kami," demikian pernyataan EDCCash pada websitenya.
Sumber: detikcom
Editor: Ari