Ngotot Tak Mencuri Air & Justru Balik Menuding, PDAM Bakal Polisikan Universitas Adiwangsa

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Polemik antara Universitas Adiwangsa dan PDAM semakin meruncing. Sampai hari ini keduanya masih bersitegang dan saling menuding.

Jumat (27/04), Universitas Adiwangsa (Unaja) Jambi mengklarifikasi kepada beberapa awak media, yang menyatakan bahwa pihaknya tidak melakukan pemasangan saluran air secara ilegal.

Ade Oktarino, Wakil Rektor ll Unaja saat klarifikasi mengatakan PDAM melakukan sidak tidak sesuai prosedur. Pihak PDAM juga tidak mengajak mereka ke lab dan menunjukkan hasil lab.

"Pihak Unaja dipaksa menanda tangani berita acara oleh PDAM," ungkap Ade.

Unaja saat ini merasa dirugikan dan dicemarkan nama baik secara institusinya sebagai tempat pendidikan. Ade selaku yang bertanggung jawab penuh di Adiwangsa meminta pihak PDAM membuktikan apa yang mereka tuduhkan.

"PDAM wajib memperbaiki nama baik Unaja," tegas Ade.

Sementara itu Direktur PDAM Tirta Mayang Jambi Erwin mengatakan, timnya sudah menjalankan semuanya sesuai prosedur yang ada.

"Tidak ada unsur merugikan bagi Adiwangsa. Malah kita (dirugikan)," ungkapya.

Terkait bukti lab dan bukti lainnya, Erwin mengatakan yang berhak membuktikan adalah pihak berwajib bukan PDAM ataupun Unaja.

Sebelumnya pihak Unaja datang ke PDAM untuk melakukan mediasi. Dan pihak PDAM memberikan denda yang harus dibayarkan pihak Unaja.

Dikarenakan denda dengan jumlah besar, maka pihak Unaja meminta dispensasi dan pembinaan kepada PDAM. "Itulah komunikasi terakhir," ungkap Erwin.

"Saya juga bingung kalau merasa Unaja tidak bersalah, ya kita bawa kasus ini ke ranah hukum. Pihak Unajakan meminta waktu dua hari, ya terakhir hari ini kita lihat saja itikad baik mereka kalau tidak ya memang harus kita bawa ke ranah hukum, karena disisi ini PDAM yang rugi," tegasnya.

Diketahui saat ini pihak PDAM saat tengah menunggu itikad baik dari pihak Adiwangsa, namun jika waktu yang diberikan tidak direspon baik maka bermodalkan bukti yang ada PDAM akan melaporkan permasalahan ini ke pihak yang berwajib. (red)

Reporter: Dewi Anita