Program Replanting di Muarojambi Belum Sesuai Target, Ini Penyebabnya...

Program Replanting di Muarojambi Belum Sesuai Target, Ini Penyebabnya...
Ilustrasi replanting sawit (ist)

BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - Program peremajaan atau penanaman kembali (Replanting) kelapa sawit di Muarojambi masih belum sesuai target. Pasalnya, dari target 28 ribu hektar baru terealisasi 4.800 hektar. Persoalan ekonomi diduga menjadi faktor penyebab utama petani enggan mereplanting sawit.

"Yang direplanting ini kan usia tanam lebih dari 20 tahun. Ditumbangkan dan ditanam kembali. menjelang produksi petani takut tak ada pemasukan," ungkap Kadis Perkebunan dan Peternakan Muarojambi Zulkarnaini, Rabu (10/7).

Untuk itu, pihaknya menyiasati dengan melakukan kerjasama bersama Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Muarojambi. Petani penerima bantuan replanting sawit ini dibantu bibit jagung.

"Menjelang produksi mereka bisa bercocok tanam jagung dan hasilnya lumayan untuk menopang ekonomi sehari-hari," cetusnya.

Tak cukup sampai di situ, Disbunnak juga rutin mensosialisasikan hal ini. Namun memang diakui minat petani untuk mereplanting sawit masih sangat minim. Dari 11 Kecamatan di Muarojambi, baru empat kecamatan saja yang mengikuti program ini."Baru di Sekernan, Bahar Utara, Bahar Selatan dan kecamatan Sungaigelam saja," paparnya.


Ditambahkannya, dalam program Replanting kelapa sawit ini, setiap kelompok tani itu minimal berjumlah 20 orang, dengan luas lahan 50 hektare dengan rincian minimal 2 hektar per petani. Mereka juga akan menerima bantuan sebesar Rp40-60 juta menjelang produksi. 

"Di mana bantuan awalnya sebesar Rp25 juta dan sisa pendanaannya akan dibantu oleh pihak Perbankan," pungkasnya. (RED)

Kontributor : Romi R