Terlalu Mahal, Pemkot Jambi Turunkan Tarif PCR, Segini Harganya

Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menurunkan tarif tes Polymerase Chain Reaction (PCR), sesuai instruksi dari Presiden RI, Joko Widodo. Hal ini disebabkan harga tes PCR di Indonesia menjadi sorotan karena dianggap terlalu mahal.

Terlalu Mahal, Pemkot Jambi Turunkan Tarif PCR, Segini Harganya
Walikota Jambi Saat Berada di Ruang Labor Tes PCR (ist)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menurunkan tarif tes Polymerase Chain Reaction (PCR), sesuai instruksi dari Presiden RI, Joko Widodo. Hal ini disebabkan harga tes PCR di Indonesia menjadi sorotan karena dianggap terlalu mahal.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, bahwa dirinya telah menginstruksikan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Jambi untuk menurunkan tarif tes PCR, dari senilai Rp 600.000 menjadi Rp 500.000.

"Saat ini memang tarif tes PCR bisa lebih murah, seperti di India. Namun, harga reagen (komponen tes PCR) dan bahan lainnya memiliki harga mahal dari distributor di Indonesia. Sedangkan di Singapura, di reagen dan bahan habis pakai (BHP) lapas hanya Rp 200 sampai Rp 250 ribu untuk sekali sampel," katanya, Selasa (16/8).

Fasha menambahkan, sebelumya Pemkot Jambi pernah berkonsultasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), agar dapat belanja komponen PCR langsung ke Singapura.

"Namun ternyata pemerintah tidak bisa langsung beli di negera lain. Harus melalui distributor di Indonesia," ujarnya. 

Menurut dia, kementerian keuangan bisa menurunkan pajak komponen tes PCR, sehingga harganya bisa lebih murah.

"Ini sudah kami sampaikan kepada bapak Menteri juga untuk disampaikan ke bapak presiden, bagaimana bisa menurunkan reagen dan bahan habis pakai (BHP) lainnya untuk menunjang PCR ini," tutupnya. 

Kontributor: Loadry Apryaldo
Editor: Rhizki Okfiandi