Bupati Sebut Asap Kiriman Ini Buat Sesak Warga, Pemkab Bakal Liburkan Siswa

Bupati Sebut Asap Kiriman Ini Buat Sesak Warga, Pemkab Bakal Liburkan Siswa
Kabut asap melanda Sarolangun. (Arfandi/brito.id)

BRITO.ID, BERITA SAROLANGUN – Kabut asap kembali menyelimuti wilayah Kabupaten Sarolangun. Sejak pagi, kabut asap tampak jelas menghalangi pandangan. Terutama bagi masyarakat saat beraktivitas keluar rumah, baik pengendara roda dua dan roda empat.

“Beberapa hari terakhir ini asap memang bertambah, kita tahu Sarolangun titik api sudah hampir tidak ada, tapi ini adalah asap kiriman dari kebakaran di daerah lain, jadi asapnya baru sampai ke kita, jadi kita harap Kabupaten tetangga dapat menyelesaikan masalah ini,” kata Bupati Sarolangun, Cek Endra Rabu (16/10/2019)

Cek Endra mengatakan, dengan kondisi kabut asap yang kian bertambah parah dan membahayakan, Pemkab Sarolangun tidak menutup kemungkinan akan kembali meliburkan siswa sekolah. Bahkan juga mengeluarkan kebijakan jam masuk sekolah diundur dari jam 07.15 WIB menjadi pukul 08.30 Wib seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.

“Jika memang sudah membahayakan, nanti akan kita tindak lanjuti, seperti meliburkan sekolah atau memundurkan jam kerja bagi para pegawai," ujarnya.

Terpisah, Deshendri, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sarolangun mengatakan, bahwa dari catatan pihaknya, saat ini kualitas udara di Sarolangun telah masuk kategori tidak sehat dalam kurun waktu dua hari terakhir.

Dari hasil uji alat pemantau kualitas udara Hight Volume Air Sampler (HVAS) yang dipasang di lokasi Pameran,Koni Sarolangun sejak tanggal 15 sampai 16 Oktober 2019, angka Indeks Pencemaran Udara (ISPU) untuk sementara berada diangka 123.

"Angka sementara yaitu 123, itu masuk dalam kategori tidak sehat," kata Deshendri.

Ditambahkannya, jika untuk hasil tetapnya, baru di dapat dalam waktu 1×24 jam, tepatnya besok pagi (kamis). Namun, angka sementara tersebut biasanya akan meningkat,dikarenakan sampai hari ini kabut, asap masih tebal.

"Jika melihat kondisi ini, maka secepatnya kita akan berkoordinasi dengan dinas terkait,seperti Dinas Pendidikan, karena dengan kondisi udara yang tidak sehat ini maka dikhawatirkan membahayakan anak - anak," pungkasnya. (RED)

Reporter : Arfandi S