Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Sering Bermasalah, Kadis Koperindag Tanjab Barat: Jangan Jadikan Elpiji Barang Bisnis

Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Sering Bermasalah, Kadis Koperindag Tanjab Barat: Jangan Jadikan Elpiji Barang Bisnis
Kadis Koperindag Tanjab Barat Saat Dikonfirmasi Wartawan (Heri Anto/BRITO.ID)

BRITO.ID, BERITA TANJAB BARAT - Bersama Pertamina, Hiswana Migas, TNI, Polri, Pemkab Tanjab Barat mencari solusi terkait permasalahan pendistribusian Gas Elpiji 3 Kilogram yang sering menuai masalah.

Dari hasil rapat menyimpulkan jika Distribusi akhir Gal Elpiji 3 kilogram di pangkalan harus memprioritaskan pendistribusian ke wilayah Distribusi masing-masing.

"Itu sudah ditegaskan oleh Pertamina, kepada seluruh pangkalan yang ada, dihadiri hiswana Migas dan agen. Jadi tidak ada lagi istilah pengecer atau pengepul untuk Pendistribusian Elpiji," ungkap Syafriwan Kadis Koperindag Tanjab Barat.

Syafriwan juga menegaskan, bagi Pangkalan untuk tidak melayani pengecer atau pengepul. Pangkalan juga wajibkan mendistribusikan elpiji ke wilayah distribusinya sebagai pelayanan utama.

"Pangkalan bisa mengatur pendistribusian dengan prioritas untuk warga sekitar pangkalan yang belum mendapatkan elpiji," sebutnya.

"Elpiji Subsidi bukan dagangan yang dijadikan bisnis Jadi tolong warga yang tidak berhak, jangan mengambil elpiji subsidi. Kawan pengepul pengecer carilah bisnis lain. Jangan bisnis elpiji," harapnya.

Kemudian untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) pendistribusian Elpiji 3 Kilogram di pangkalan yakni Rp 19 ribu per tabung.

"Harga diluar itu tentu bukan lagi domain kita mengawasinya. Sebab, mungkin ada warga yang melangsir, bukan termasuk kategori HET," sebutnya.

Penulis: Heri Anto

Editor: Rhizki Okfiandi