Duh! Gegara Menggarap Rapor, 22 Guru SMPN 4 Delanggu, Satu Meninggal Dunia

Akibat menggarap rapor kenaikan kelas, guru-guru SMPN 4 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, dilanda pandemi Covid-19. Salah satu guru akhirnya meninggal dunia setelah dirawat. "Batuk pilek panas, kontrol ke klinik. Nggak ngaruh obatnya. Semakin lemah, sesak nafas," kata Kristanti Sri Widada, Guru Fisika, menyampaikan gejala awal dia mengalami Covid, Jumat (25/6).

Duh! Gegara Menggarap Rapor, 22 Guru SMPN 4 Delanggu, Satu Meninggal Dunia
Istimewa. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA KLATEN - Akibat menggarap rapor kenaikan kelas, guru-guru SMPN 4 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, dilanda pandemi Covid-19. Salah satu guru akhirnya meninggal dunia setelah dirawat.

"Batuk pilek panas, kontrol ke klinik. Nggak ngaruh obatnya. Semakin lemah, sesak nafas," kata Kristanti Sri Widada, Guru Fisika, menyampaikan gejala awal dia mengalami Covid, Jumat (25/6).

Kristanti kini dirawat di RSUP DR Soeradji Tirtonegoro, Klaten bersama 2 rekan gurunya. Mereka dirawat sejak Sabtu pekan lalu. Warisoyanto, 59 tahun, salah seorang dari tiga orang yang dirawat meninggal dunia hari ini.

Guru SMPN Delanggu menggarap rapor pada Senin dan Selasa pekan lalu. Mereka baru vaksin sekali. Pada Rabu dilaksanakan vaksinasi tahap kedua.

"Saya tidak masuk, sudah sakit," kata Kristanti.

Kamis para guru menggelar rapat kenaikan kelas. Mereka merasakan meriang dan batuk pilek. "Pada sakit dikira efek vaksin," katanya. Jumat mereka menggelar pembagian raport secara langsung. Dengan penjadwalan setiap sesi 10 orang tua murid.

Karena guru semakin sakit, maka dilakukan swab massal pada Sabtu, 19/6. Hasilnya, dari 45 guru yang diswab 22 diketahui positif Covid-19. Dari sejumlah itu tiga orang dirawat RSUP DR Soeradji Tirtonegoro. Termasuk Kepala Sekolah SMPN 4 Delanggu, Tri Daryanti.

Menurut Kristanti, untuk sementara para orang tua murid aman. Meskipun mereka belum melakukan swab test. "Untuk ortu sudah ditanyai oleh masing-masing wali kelas. Tidak ada masalah," katanya. Namun, untuk mencegah klaster raportan ini meluas, sebaiknya Gugus Tugas Covid-19, Klaten, melakukan tracing test pada orang tua siswa.

Sumber: Gatra.com
Editor: Ari