Guncangan Dahsyat Laut Filipina! BMKG Peringatkan 5 Wilayah Indonesia Berpotensi Tsunami

Guncangan Dahsyat Laut Filipina! BMKG Peringatkan 5 Wilayah Indonesia Berpotensi Tsunami
Gempa Filipina (BMKG)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi tsunami di lima wilayah Indonesia usai gempa bumi kuat berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Laut Filipina, Jumat (10/10/2025) pagi.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman “Waspada” di sejumlah wilayah timur Indonesia.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman Waspada di Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan, dan Supiori,” ujar Daryono dalam keterangannya, Jumat pagi.

Getaran Kuat Terasa hingga Sulawesi Utara

BMKG mencatat getaran kuat dirasakan masyarakat di Tahuna dengan skala intensitas IV MMI, artinya banyak orang merasakan guncangan di dalam rumah. Sementara di Manado, gempa terasa lebih ringan dengan skala II MMI, cukup membuat benda-benda ringan bergoyang.

Hingga pukul 09.14 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock) yang terdeteksi. Meski begitu, masyarakat diminta tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu menyesatkan yang beredar di media sosial.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan,” kata Daryono.

Dalam peringatan resminya, BMKG juga menginstruksikan pemerintah daerah yang berada pada status “Awas” untuk segera melakukan evakuasi menyeluruh terhadap masyarakat di wilayah pesisir.

Sementara untuk daerah dengan status “Siaga”, Pemda diminta mempersiapkan langkah-langkah evakuasi bila terjadi peningkatan aktivitas laut. Adapun wilayah dengan status Waspada” diimbau untuk menjauh dari pantai dan tepian sungai yang terhubung langsung ke laut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan signifikan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun, sejumlah warga di wilayah Sulawesi Utara mengaku sempat panik dan berhamburan ke luar rumah ketika guncangan terjadi.

“Awalnya terasa seperti getaran halus, tapi lama-lama makin kuat. Kami langsung keluar rumah,” ujar Randy (34) warga Bitung, ketika dihubungi via sambungan telepon.

Gempa di Laut Filipina dan Potensi Dampak Regional

Gempa yang terjadi di Laut Filipina ini memiliki kedalaman cukup dangkal, sehingga berpotensi memicu gelombang laut (tsunami) di wilayah sekitar episentrum, termasuk bagian timur Indonesia yang berdekatan dengan perbatasan perairan Filipina.

BMKG bersama lembaga seismologi regional terus melakukan pemantauan pergerakan muka laut untuk memastikan sejauh mana gelombang tsunami terbentuk dan bergerak menuju daratan.

Tetap Tenang, Waspada, dan Ikuti Informasi Resmi

Daryono menegaskan, semua masyarakat di wilayah terdampak agar terus memantau informasi resmi dari BMKG, baik melalui situs web, aplikasi Info BMKG, maupun kanal media sosial resminya.

“Jangan percaya informasi yang tidak bersumber dari BMKG. Bila berada di wilayah pantai dan mendengar sirene atau peringatan dari petugas, segera lakukan evakuasi menuju tempat tinggi,” tandasnya.

Sebagai negara yang berada di kawasan “Ring of Fire”, Indonesia memang rawan terhadap gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, BMKG terus mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

“Gempa tidak bisa diprediksi kapan terjadi, tapi dampaknya bisa diminimalisir dengan kesiapsiagaan. Itu yang harus menjadi kesadaran kolektif kita semua,” pungkas Daryono.

Sumber: Kompas.com