Kabut Asap Membahayakan, Siswa di Jambi Dipulangkan Lebih Cepat

Kabut Asap Membahayakan, Siswa di Jambi Dipulangkan Lebih Cepat
Siswa SD 131 Kota Jambi menggunakan masker saat berada di luar ruangan guna memgurangi paparan kabut asap. Kabut Asap di Kota Jambi pada Rabu (16/10/2019) dalam kategori berbahaya, dan sekolah di Jambi pulangkan siswa lebih awal. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Kabut asap yang terjadi di Kota Jambi, pada Rabu pagi semakin pekat sehingga menyebabkan sekolah-sekolah di daerah itu memulangkan siswa lebih awal.

Berdasarkan data Air Qualiity Monitoring System (AQMS) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi menunjukkan trend kualitas udara dalam enam jam terakhir berfluktuasi berada dalam kondisi di atas baku mutu.

Pada pukul 07.00 WIB Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) parameter partikulat PM2.5 nilai konsentrasinya 1.360 yang artinya berada dalam kategori berbahaya.

Berdasarkan kondisi tersebut beberapa sekolah di Jambi mengambil kebijakan untuk memulangkan siswa lebih awal.

Kepala Sekolah Dasar (SD) 131 Kota Jambi, Basyir mengatakan melihat kondisi kualitas udara yang semakin pekat, sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal, yakni pada pukul 10.00 WIB.

"Kalau jam masuk sekolah diundur itu kebijakan wali kota, sementara kebijakan sekolah yakni memulangkan siswa lebih awal," kata Basyir.

Dijelaskan Basyir, siswa yang pulang lebih awal yakni siswa kelas 1, 2, dan 3, sementara siswa kelas 4, 5, dan 6 akan melihat kondisi cuaca pasca melaksanakan ujian tengah semester. Karena pada hari ini siswa kelas 4, 5 dan 6 sedang melaksanakan ujian tengah semester.

Begitu pula dengan SD 47 Kota Jambi, Ansori mengatakan untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 akan dipulangkan setelah mendapatkan tugas dari guru. Sementara untuk siswa kelas 4, 5 dan 6 akan dipulangkan setelah mereka melaksanakan ujian tengah semester.

"Berdasarkan maklumat wali kota sebelumnya, sekolah dapat mengambil kebijakan dengan melihat kondisi terkini kualitas udara di Kota Jambi, karena hari ini kualitas udara dalam kategori berbahaya kita memulangkan siswa lebih awal," katanya. (RED)