Mahasiswa Indonesia Jelaskan Kondisi Terkini di Italia Dampak Penyebaran Virus COVID-19

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Dengan bertambahnya jumlah kasus penularan virus corona (COVID-19) di Italia pada hari Minggu (23/3) pekan lalu dengan 130 orang yang terinfeksi. Sejumlah warga Indonesia (WNI) berbagi cerita soal kondisi terkini di kota Milan, yang ikut terdampak akibat penyebaran virus tersebut.
Pemerintah setempat menerbitkan pembatasan dan menutup tempat-tempat umum, termasuk pembatalan festival Venesia.
Menurut Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Milan, Andrew Wibawa, kondisi di tempat dia bermukim saat ini tidak banyak perubahan. Cairan pembersih tangan yang sempat langka di beberapa swalayan sudah tersedia kembali dengan cepat. Bahan makanan juga tetap tersedia, dan tidak ada kenaikan harga. Meski banyak tempat umum ditutup, menurutnya keadaan di Milan tidak separah yang dibayangkan.
"Yang masih langka adalah masker. Di sini, (masker) masih sulit dicari", ujarnya melalui sambungan telepon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (24/2).
Menurutnya, PPI Republik Ceko telah mengirimkan bantuan masker yang diperkirakan akan tiba dalam dua hingga tiga hari mendatang. Komunikasi dengan KBRI di Italia juga lancar dan selalu memantau perkembangan terkini. Sambungan telepon saluran khusus disediakan oleh pemerintah setempat untuk keadaan darurat, dan juga dibagikan melalui akun Instagram PPI Milan.
Di daerah Lombardi, beberapa kantor juga masih buka, meski seluruh aktivitas universitas diliburkan. Menurut Melvien Sabrina, seorang WNI yang tinggal di Milan, situasi kota memang terlihat sepi.
"Duomo di Milano, yang menjadi pusat kota Milan, juga sepi. Memang terasa kekhawatiran orang-orang untuk pergi ke tempat-tempat publik", terangnya ketika dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurutnya, stok bahan makanan di supermarket juga langka, khususnya makanan kalengan. Persediaan masker juga langka, baik di apotek maupun di toko daring.
"Bahkan di Amazon Italia, pengiriman bisa sampai hingga satu minggu, dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Donna Nababan, yang tinggal di Cologno Monzese, provinsi Milan. Menurutnya, kereta yang biasanya penuh, hari ini terlihat kosong.
"Universitas tutup hingga 1 Maret. Ada beberapa kantor yang tutup, pegawainya kerja dari rumah", ungkapnya.
Sumber CNNIndonesia.com
Editor: Ari