Pertemuan di DPRD Bungo Soal PETI, Mahasiswa Meradang Desak Datuk Sinaro Jujur, Akui Terima Fee Rp10 Juta Per Alat

Forum Mahasiswa Kabupaten Bungo melakukan pertemuan dengan. DPRD Kabupaten Bungo dan Forkompinda terkait penambang Emas Tanpa izin (PETI). Pertemuan di gedung DPRD ini semakin memanas pasalnya Ahmad Fadoli yang mewakili Forum mendesak agar Datuk Sinaro Putih, Desa Batu Kerbau mengaku.

Pertemuan di DPRD Bungo Soal PETI, Mahasiswa Meradang Desak Datuk Sinaro Jujur, Akui Terima Fee Rp10 Juta Per Alat
Wakil Ketua DPRD Bungo Martunis dan Jumiwan Aguza memimpin pertemuan soal Peti. (Brito.id)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Forum Mahasiswa Kabupaten Bungo melakukan pertemuan dengan. DPRD Kabupaten Bungo dan Forkompinda terkait penambang Emas Tanpa izin (PETI). Pertemuan di gedung DPRD ini semakin memanas pasalnya Ahmad Fadoli yang mewakili Forum mendesak agar Datuk Sinaro Putih, Desa Batu Kerbau mengaku.

Fadoli minta agar sang Datuk untuk jujur dihadapan mahasiswa, pasalnya sebagai pemilik hutan adat dan lokasinya digarap oleh penambang emas liar menggunakan alat berat.

Bahkan mahasiswa mendesak transparan soal uang fee yang diterima oleh Datuk Sinaro putih dari cukong penambang emas liar itu. 

"Kami minta Datuk agar perjelas kemana saja uang fee dan berapa setorannya?" Kata Fadoli.

Pengakuan Datuk Sinaro Putih bahwa menerima uang fee dari pemilik alat berat yang masuk ke dalam hutan adat.

"Saya jelaskan, kami terima per alat Rp10 juta," katanya.

Datuk Sinaro mengaku kalau uang tersebut diarahkan ke kepala Kampung untuk Masjid dan Panti Asuhan. Sayangnya dia tidak menjelaskan secara rinci apakah ada terima setoran lainnya. 

Mahasiswa menduga adanya setoran lain yang diterima oknum aparat penegak hukum atau lainnya. 

"Jangan takut tuk, Jangan takut di intervensi," ketus Mahasiswa.

Wakil Ketua DPRD Bungo Martunis mendesak agar Datuk Sinaro Putih jujur dan transparan dalam memberikan informasi dalam pertemuan.

"Jujur saja," katanya. (red)