Luhut Umumkan Tiket Candi Borobudur Naik Jadi Rp 750 Ribu, Netizen:Ya Dikira-kira Saja Pak kalau Mau Naikin Harga

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa pemerintah akan menaikkan harga tiket Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara.

Luhut Umumkan Tiket Candi Borobudur Naik Jadi Rp 750 Ribu, Netizen:Ya Dikira-kira Saja Pak kalau Mau Naikin Harga
Tarif Candi Borobudur naik jadi Rp 750.000 dari sebelumnya Rp 50.000, Ini bikin netizen menjerit. Foto: Eko Susanto

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa pemerintah akan menaikkan harga tiket Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara.

Sebab kenaikan tarif tersebut cukup drastis. Pantauandi situs Borobudurpark, pengunjung domestik dewasa hanya dikenakan tarif Rp 50 ribu. Sedangkan untuk anak-anak sebesar Rp 25.000.

Untuk pengunjung dari mancanegara dikenakan tarif USD 25 untuk dewasa, sementara anak-anak dikenakan USD 15.

"Waktu masuk Candi Borobudur Tahun 2016 harga tiketnya 35.000, itupun aku rasa mahal. Terus yg jualan disitu sepi pembeli. Gimana kalau dinaikin jadi 750.000? Ya dikira2 aja pak kalau mau naikin harga, jangan sampai kaya gitu harganya. Ngeri," ujar akun @tin_ersa_fbrn menanggapi kenaikan tiket Borobudur.

"Borobudur cagar budaya bangsa dan dunia tiket masuk ga ngotak mending ga usah ke Magelang uda jauh mahal lagi yg deket aja Kraton Jogya wisata budaya dan sejarah banget," protes akun @RanggaP01308107.

"Ini sekalian komersialisasi berkedok pembatasan pengunjung. Nanti tinggal diliat aja pengunjung non-pelajarnya berapa banyak, dan efeknya ke UMKM di sekitar borobudur," menurut akun @amatalidla.

"Borobudur dan Prambanan punya taman luas dan pelataran candi juga luas. Resiko bangunan rusak kecil meski pengunjung penuh. Jadi yg dibatasi cukup naik ke atas saja dan karcis masuk tak perlu semahal ini, 750 rb. Jgn karcis masuk dijadikan cara membatasi pengunjung," kata akun @mpujayaprema.

"Sinting banget, ditambah kenaikan harga tiket gini mematikan pedagang kecil di dalam lingkungan borobudur, siapa pula yg mau datang dgn harga segitu. harganya bakal cuman worth to buy di hari waisak wkwk. kasian jg org buddha yg mau beribadah malah berasa dipalak :)," kata @thecutestcarrot.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara. Selain itu, kuota wisatawan yang diperbolehkan naik ke Candi Borobudur juga dibatasi 1.200 orang setiap harinya.

"Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja," tulis Luhut dalam akun Instagram pribadinya, dilihat detikJateng Sabtu (4/6/2022).

Luhut mengatakan, keputusan tersebut dilakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. Semua turis, lanjutnya, nantinya juga diwajibkan menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," terang Luhut.

Luhut juga mengatakan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular sesuai arahan Presiden Jokowi. Mulai hari ini, lanjutnya, akan dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata. Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan.

"Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT, saya rasa akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan," jelas Luhut.

Sumber: detikcom

Editor: Ari