Mudik Lewat Jalur Tikus, Polri: Tidak Mungkin ke Lubang Tanah, Pasti akan Ketahuan!

Larangan mudik Lebaran 2021 mulai diberlakukan besok hingga 17 Mei mendatang. Polri mengimbau masyarakat untuk tidak mencari jalur tikus. "Dari seluruh jalur yang ada bisa saja dia melalui jalur tikus. Tapi jalur tikus itu tidak akan mungkin sampai ke lubang bawah tanah kan. Pasti akan ketemu jalur-jalur di mana merupakan jalur utama yang mau tidak mau harus melewati itu," ujar Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto dalam siaran Kemkominfo TV bertajuk 'Jaga Keluarga, Tidak Mudik', Rabu (5/5/2021).

Mudik Lewat Jalur Tikus, Polri: Tidak Mungkin ke Lubang Tanah, Pasti akan Ketahuan!
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto (Dok. Istimewa)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Larangan mudik Lebaran 2021 mulai diberlakukan besok hingga 17 Mei mendatang. Polri mengimbau masyarakat untuk tidak mencari jalur tikus.

"Dari seluruh jalur yang ada bisa saja dia melalui jalur tikus. Tapi jalur tikus itu tidak akan mungkin sampai ke lubang bawah tanah kan. Pasti akan ketemu jalur-jalur di mana merupakan jalur utama yang mau tidak mau harus melewati itu," ujar Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto dalam siaran Kemkominfo TV bertajuk 'Jaga Keluarga, Tidak Mudik', Rabu (5/5/2021).

"Pasti akan ketahuan dari penyekatan-penyekatan yang kita lakukan," sambungnya.

Arief menegaskan pos penyekatan yang tersebar di 381 titik bakal mulai aktif pada pukul 24.00 WIB nanti. Dia berharap masyarakat tidak 'kucing-kucingan' dengan polisi karena justru akan merugikan diri sendiri.

"Ada 381 titik penyekatan, dan itu sudah mulai aktif mulai 24.00 WIB nanti malam. Ini diharapkan masyarakat tidak kucing-kucingan karena akan merugikan diri sendiri," jelas Arief.

Untuk itu, alih-alih mencari jalur tikus supaya bisa mudik, Arief meminta masyarakat agar mencari jalan yang benar. Jalan benar yang Arief maksud adalah dengan tetap berada di rumah supaya keselamatan keluarga terjaga.

"Jangan mencari jalan tikus, carilah jalan yang benar. Jalan yang benar itu tetap berada di rumah seperti disarankan Pak Menteri tadi. Sehingga bisa menjaga kesehatan, keselamatan keluarga," katanya.

Sebelumnya, Operasi Ketupat dalam rangka larangan mudik Lebaran dimulai Kamis (5/5/2021) dini hari. Ratusan ribu personel gabungan diturunkan selama dua pekan berlangsungnya operasi tersebut.

Sebagai kesiapan, Polri menggelar apel gelar pasukan Operasi Ketupat di Polda Metro Jaya. Kakorlantas Irjen Istiono yang memimpin apel menekankan operasi tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat agar terhindar dari virus Corona.

"Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman terhindar dari bahaya COVID-19," kata Istiono membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/5).

Istiono mengatakan ada ratusan ribu personel yang diturunkan dalam Operasi Ketupat Jaya 2021 ini. Personel itu terdiri atas anggota Polri, TNI, hingga beberapa instansi terkait.

"Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, jumlah personel yang terlibat sebanyak 155 ribu personel gabungan terdiri atas 90.502 personel Polri dan 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, Pramuka, Jasa Raharja," ungkap Istiono.

Sumber: detikcom
Editor: Ari