Kawasan Hutan Lindung di Merangin Digunduli, Juwanda: Dimana Pihak TNKS dan Kehutanan?

Kawasan Hutan Lindung di Merangin Digunduli, Juwanda: Dimana Pihak TNKS dan Kehutanan?
Juwanda Saat Reses di Merangin (Rhizki Okfiandi/BRITO.ID)

BRITO.ID, BERITA MERANGIN - Hutan lindung di Kabupaten Merangin, beberapa tahun belakangan habis ditebangi perambah. Gundulnya hutan TNKS tersebut disebut akibat kurangnya keseriusan pihak TNKS dan Kehutanan dalam menjaga hutan.

Hal tersebut disampaikan langsung anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Juwanda, dalam kegiatan Reses di Kabupaten Merangin, Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Minggu (29/12/2019).

Dalam sambutan pidatonya, Juwanda mengatakan masalah hutan TNKS sudah sangat parah. Dia mengajak masyarakat untuk bersama menjaga hutan yang masih tersisa dan mendesak agar pihak TNKS dan Dinas Kehutanan serius menjaga hutan.

Seperti di sejumlah desa di kawasan kaki Gunung Masurai, Desa Sei Lalang, Desa Tuo, Desa Pulau Tengah dan beberapa desa lainnya, dimana saat ini TNKS di daerah ini sudah habis dibabat perambah.

Bukan itu saja, Juwanda katakan Hutan Adat Desa di Desa Durian Rambun, Lembah Masurai, sepertinya sudah menjadi target baru perambah. Hutan adat di desa ini sudah mulai ditebangi liar, namun sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak terkait.

"Masalah hutan, ini yang jadi masalah di wilayah kita. Lambannya dan bahkan tidak ada tindakan serius dari pihak Kehutanan. Kita mendesak pihak TNKS dan Dinas Kehutanan agar lebih serius lagi. Masalah ini akan menjadi perhatian serius saya di Provinsi," ujar Juwanda.

Dalam kegiatan Reses hari terakhir Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tahun 2019 ini juga, Juwanda berbicara soal pertanian dan perkebunan. Juwanda mengatakan, empat kecamatan di Merangin terkenal sebagai sentra penghasil pertanian, khususnya hasil kopi yang sangat besar, yakni Kecamatan Jangkat Timur, Jangkat, Lembah Masurai, Muara siau dan sekitarnya.

Wilayah Empat Kecamatan di Kabupaten Merangin tersebut sebagai wilayah penghasil tanaman Kopi terbesar di Sumatera. Serta penghasil pertanian lainnya seperti kentang, cabe dan kayu manis.

Dengan demikian dia harapkan agar pihak Pertanian dan Perkebunan fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian perkebunan. Pemerintah juga harus mencari solusi agar keberadaan kopi yang melimpah di Kabupaten Merangin memiliki kontribusi dalam peningkatan PAD.

"Potensi ini harus menjadi fokus utama pihak Dinas terkait. Fokus bagaimana hasil ini terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas, dan mencari solusi bagaimana keberadaan Kopi ini memiliki berkontribusi terhadap PAD," tegasnya.

Mantan santri Pondok Pesantren Syekh Maulana Qori Bangko ini, juga mendapatkan banyak pertanyaan dan masukan dari masyarakat empat kecamatan yang hadir, untuk bisa diperjuangkan melalui gedung DPRD Provinsi Jambi.

Penulis: Rhizki Okfiandi