Ritual Darah Kerbau Dibuang ke Sungai, Buaya Ganas di Tebo Langsung Muncul

BRITO.ID, BERITA TEBO - Warga Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batanghari resah. Seeokor buaya ganas mengamuk di daerah itu. Tiga warga Tebo Ulu tewas akibat keganasan buaya.
Keresahan ini sudah muncul sejak lama. Sudah sejak tahun 2017. Warga pun khawatir menggunakan sungai Batanghari, karena takut diserang buaya. Padahal sehari-hari, warga menggantungkan diri dengan sungai Batanghari.
Tak ingin warga selalu resah, camat setempat berinisiatif mengumpulkan warga. Camat Tebo Ulu bersama elemen masyarakat melakukan penggalangan dana. Setelah beberapa kali melakukan pertemuan, mereka sepakat menggelar acara ritual.
Acara ritual itu juga bertepatan dengan nazar warga Dusun 6, Kelurahan Pulau Temiang. Dimulailah ritual itu di pinggir Sungai Batanghari, Sabtu kemarin (26/10/18).
Ritual pembayaran nazar diawali dengan penyembelian seekor kerbau. Lokasi di SMA N 18 Tebo, Kelurahan Pulau Temiang. Usai penyembelian, darah kerbau dan sesajian dibawa ke pinggiran sungai Batanghari untuk melaksanakan acara inti ritual pembayaran nazar warga.
Darah kerbau pun dilempar ke sungai bersamaan dengan sesajian. Betapa terkejutnya warga ketika darah dibuang ke sungai, buaya ganas berukuran sekitar empat meter langsung muncul.
Buaya itu memperlihatkan diri ke warga yang menggelar ritual. "Kami yang berada di lokasi sungai Batanghari saat acara ritual tadi terkejut dan kaget. Sebab muncul buaya besar, dengan ukuran berkisar 4 meter. Seolah-olah buaya tersebut menyambut dengan penuh gembira (ritual)," kata Kepala Sekolah SMA N 18 Tebo, Elok Pupsa Yuning Spd.
Menurut dia, usai digelarnya acara ritual pembayaran nazar di sungai Batanghari, dilanjutkan sore harinya doa bersama dan syukuran telah berdirinya SMA N 18 Tebo.
"Alhamdulillah sudah kita laksanakan pembayaran nazar warga Dusun 6 Pulau Temiang. Semoga dengan dilaksanakan pembayaran nazar dan doa bersama kita kepada Allah SWT,” kata Camat Tebo Ulu, Firdaus Syukur Spdi.
Dia berharap kedepan tidak ada lagi korban di sekitar aliran sungai Batanghari. "Semoga kita semua dijauhkan dari bala bencana. Semoga buaya ganas tidak lagi membahayakan masyarakat Kabupaten Tebo, khususnya di aliran sungai Batanghari," harap Firdaus. (red)