Adifatul Zulfa, Santriwati Lulusan Berprestasi Diniyyah Al-Azhar: "Dulu Kami Menangis, Kini Kami Mengenang dengan Bangga"
Ari W
BRITO.ID, BERITA BUNGO – Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar tahun 2025 menjadi momen haru dan penuh makna bagi para santri dan orang tua. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Berbagai sentuhan dari santriwati lulusan, Adifatul Zulfa, yang dikenal sebagai penulis buku dan MC dalam ajang Porseka 2024.
Dalam perpisahannya, Zulfa mengenang perjalanan haru selama menjadi santriwati di pesantren yang terletak di Kabupaten Bungo tersebut. Ia mengisahkan bagaimana beratnya langkah awal ketika harus meninggalkan rumah, bertemu wajah-wajah asing, dan rindu ayah dan ibunda dalam keheningan malam yang penuh air mata.
"IniTempat justru menjadi rumah kedua yang takkan pernah tergantikan. Dulu rasanya berat bangun pukul 03.00 pagi, berwudhu dengan udara dingin, mengaji sambil tertidur, tertidur di antara bait ayat suci Al-Qur'an. Kini semua itu adalah kenangan yang tak terlupakan," ujarnya dengan nada haru.
Zulfa juga menyampaikan proses pembelajaran yang dijalani di pesantren, seperti saat diminta membaca kitab kuning di depan majelis meski belum memahami isinya. Rasa malu dan takut yang dulu dirasakan, kata dia, kini justru menjadi sumber keberanian dan kepercayaan diri.
“Di pondok ini kami belajar tentang kehidupan — mencuci baju sendiri, mengurus diri sendiri, makan dengan sederhana, serta memahami arti tanggung jawab dan kedewasaan,” lanjut Zulfa.
Suasana haru pun menggagalkan acara ketika ia menutup Perayaannya dengan rasa terima kasih kepada para ustadz dan ustadzah, sahabat seperjuangan, serta doa untuk ayah dan ibu tercinta.
Haflah Akhirussanah ini mengusung tema “Generasi Tangguh, Siap Memimpin di Masa Depan” dan menjadi momentum reflektif bahwa pendidikan di pesantren bukan hanya soal ilmu agama, tetapi juga pembentukan karakter dan kepemimpinan.
(Ari Widodo I BRITO.ID)
