Malang Nasib Korban Prostitusi di Papua Asal Sukabumi
Nahas bagi nasib empat wanita asal Sukabumi, Jawa Barat. Mereka dijebak prostitusi di Papua. Berharap dapat pekerjaan yang layak, tapi malah dijerumuskan ke dalam bisnis esek-esek.
BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Nahas bagi nasib empat wanita asal Sukabumi, Jawa Barat. Mereka dijebak prostitusi di Papua. Berharap dapat pekerjaan yang layak, tapi malah dijerumuskan ke dalam bisnis esek-esek.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kejadian berawal saat tersangka Dedi Ruswandi, yang pernah bekerja di daerah Nabire, Papua, kembali ke Sukabumi. Dedi, kata Kamal, mendapat tawaran dari M, yang merupakan kenalan Dedi, untuk mencarikan perempuan yang mau bekerja di Papua. Kepada para korban, dijanjikan pekerjaan layak di salah satu tempat hiburan di Papua.
"Pada saat Tersangka DR bekerja di Papua, tersangka DR diminta mencarikan perempuan yang mau bekerja di Papua dengan imbalan Tersangka DR akan mendapatkan tips senilai Rp 1 juta per orang. Karena tergiur dengan hal tersebut, selanjutnya Tersangka DR merekrut korban tanpa sepengetahuan/izin dari orang tua korban serta menawari dan menjanjikan untuk bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah kafe di daerah Papua milik saudarinya dengan bayaran tinggi dan akan dipulangkan setelah 6 bulan bekerja," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/2/2022).
Lalu, setelah korban menyetujui hal tersebut, M dan Tersangka Izzy dari Papua datang langsung ke Palabuhanratu, Sukabumi, untuk menjemput korban. Mereka pun berangkat bersama ke Papua.
"Namun yang terjadi tidak sesuai yang dijanjikan oleh Tersangka, melainkan korban dipekerjakan sebagai PSK (pekerja seks komersial) di kafe milik tersangka Saudara I. Dikarenakan kafe milik Tersangka sepi pengunjung, keempat korban dipindahkan ke kafe milik Saudara HK dengan tebusan sebesar Rp 80 juta dan HK meminta pembayaran pengganti biaya transportasi kepada korban jika korban ingin dipulangkan," ucapnya.
Lebih jauh Kamal menyebut salah satu korban adalah seorang ibu tunggal seorang anak. Menurutnya, korban mengaku, saat ditawari pekerjaan, pelaku juga membawa seorang pria yang dirinya sebut bos untuk meyakinkan orang tua korban.
"Setelah dipindahkan ke lokasi lain, korban malah ditagih utang Rp 25 juta, yang menurut korban dirinya hanya meminjam uang Rp 2 juta yang digunakan untuk biaya ke Papua," imbuhnya.
Seperti diketahui, empat wanita asal Sukabumi terjebak bisnis prostitusi di Papua. Keempat wanita itu terdiri atas satu wanita dewasa, dua wanita remaja di atas 18 tahun, dan satu wanita di bawah umur.
Mereka dijanjikan pekerjaan nyaman di suatu tempat hiburan, tetapi malah kemudian dipaksa melayani syahwat tamu-tamu yang datang. Kartu identitas dan kartu keluarga mereka pun dipalsukan. Polisi pun turun tangan dalam menangani kasus ini
Sumber: detikNews
Editor: Ari