Yuk! Kenali Gejala Bila Terkena Omicron, Jangan Lengah di Indonesia Sudah Masuk

Ada 3 kasus varian Omicron COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia. Ada beberapa gejala Omicron yang ditemukan para ahli, meski dari 3 kasus pertama di Indonesia seluruhnya tidak bergejala. Satu hal yang banyak diyakini saat ini adalah bahwa varian Omicron B.1.1.529 menyebabkan gejala yang lebih ringan dibanding varian sebelumnya, termasuk varian Delta. Meski demikian, varian ini diyakini menular jauh lebih cepat.

Yuk! Kenali Gejala Bila Terkena Omicron, Jangan Lengah di Indonesia Sudah Masuk
Ilustrasi. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Ada 3 kasus varian Omicron COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia. Ada beberapa gejala Omicron yang ditemukan para ahli, meski dari 3 kasus pertama di Indonesia seluruhnya tidak bergejala.

Satu hal yang banyak diyakini saat ini adalah bahwa varian Omicron B.1.1.529 menyebabkan gejala yang lebih ringan dibanding varian sebelumnya, termasuk varian Delta. Meski demikian, varian ini diyakini menular jauh lebih cepat.

Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Amerika Serikat (CDC) dalam laporannya baru-baru ini mengungkap beberapa gejala yang paling umum ditemukan pada 43 pasien pertama varian Omicron. Terbanyak adalah batuk yang dialami 89 persen pasien.

Selengkapnya, berikut beberapa gejala paling umum pada infeksi Omicron.

Letih (65 persen)
Hidung tersumbat (59 persen)
Demam (38 persen)
Mual (22 persen)
Susah bernapas (16 persen)
Diare (11 persen)
Anosmia (8 persen)

Bukan berarti tak perlu waspada

Meski kebanyakan hanya menyebabkan gejala ringan, para pakar tetap mengingatkan untuk waspada. Bagaimanapun, varian ini memiliki paling banyak mutasi yang membuatnya menular lebih cepat dan punya kemampuan lolos dari sistem imun tubuh yang terbentuk oleh vaksin.

Bahkan apakah benar varian Omicron benar-benar hanya menyebabkan gejala ringan pun, para pakar masih belum yakin, meski temuan sementara menunjukkan kecenderungan demikian.

Mohammad Sobhanie, pakar penyakit infeksi dari The Ohio State University Wexner Medical Center menyebut ada dua kemungkinan penyebab varian Omicron hanya memicu gejala ringan. Bisa jadi memang virusnya lebih 'jinak', tetapi bisa juga karena efek vaksinasi.

"Kita tahu bahwa bahkan pada infeksi breakthrough, seseorang yang divaksinasi lebih kecil peluangnya untuk sakit, dan jika sakit, mereka punya risiko jauh lebih kecil untuk masuk rumah sakit dan meninggal," katanya, dikutip dari Health

Sumber: detikcom
Editor: Ari