Duhh!!! Belum Beroperasi, Jembatan Provinsi Senilai Rp 16 Miliar di Tanjab Barat Sudah Rusak

Duhh!!! Belum Beroperasi, Jembatan Provinsi Senilai Rp 16 Miliar di Tanjab Barat Sudah Rusak
Kondisi Oprit Jembatan Yang Telah Rusak Parah (Heri Anto/BRITO.ID)

BRITO.ID, BERITA TANJAB BARAT - Pembangunan Jembatan Sugeng Kualatungkal dibawah naungan Dinas Perkejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi, kondisinya menghawatirkan.

Dinas PU PR Provinsi diduga tak serius melakukan perencanaan dan pengawasan pembangunan dengan dana Rp 16 miliar yang bersumber dari anggaran APBD provinsi Jambi tahun 2019, sebab oprit alias landasan menuju jembatan sudah retak dan turun walaupun belum difungsikan.

Padahal, proyek milyaran rupiah yang dikerjakan PT. Wijaya Kusuma mandiri ini sejak selesai dibangun akhir 2019 lalu, sampai saat ini belum dioperasikan untuk dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Pantauan di lapangan, terhitung ada puluhan titik di oprit Jembatan ini, mulai dari ujung ke ujung, sudah mengalami kerusakan(Patah).

Patahnya oprit Jembatan milyar rupiah ini, kuat dugaan tanah yang ditimbun belum terlalu padat sudah dilakukan pengecoran. Sehingga pondasi tak kuat menahan beban dan menyebabkan oprit patah.

Sementara itu, menurut pengakuan masyarakat sekitar patah nya oprit Jembatan Sugeng ini akibat dikerjakan secara manual Oleh pihak rekanan. Sehingga hasilnya menjadi tidak maksimal.

"Demi mengejar waktu, begini lah hasil nya. Pembangunan seperti apa ini kerjaan asal asalan," Ujar Kosim warga sekitar Minggu (26/1/2020).

Kosim mengaku kecewa atas pembangunan jembatan yang dinilai asal jadi.

"Oprit Ini nantinya akan dilewati kendaraan bertonase berat, kalau seperti ini bentuknya, sama juga pembangunan sia sia." Kesalnya.

Sementara itu salah satu kades yang tidak ingin disebutkan namanya saat melintas sangat menyayangkan jembatan utama yang menghubungkan Kecamatan Bramitam dan Pengabuan itu sudah rusak, padahal belum ada sama sekali lalu lintas di jembatan tersebut.

"Jembatan ini merupakan akses paling vital bagi masyarakat disini, kalau seperti ini jembatannya belum dilewati sudah rusak, bagaimana nantinya apabila sudah dioperasikan." Tegasnya.

Sayangnya baik pihak kontraktor hingga dinas PU Provinsi belum bisa dimintai keterangan tetkait kerusakan yang terjadi. 

Penulis: Heri Anto

Editor: Rhizki Okfiandi