Soal Benang Jahit, Direktur RSU Kerinci: Hutang Kita di Rekanan Jatuh Tempo, BPJS Belum Bayar

Soal Benang Jahit, Direktur RSU Kerinci: Hutang Kita di Rekanan Jatuh Tempo, BPJS Belum Bayar
Dr Iwan. (Ist)

BRITO.ID, BERITA KERINCI – Dr. Iwan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MHA Thalib Kerinci menegaskan bahwa terkait keluahan pasien yang menyatakan benang jahit saat ingin operasi tidak ada ternyata dibantah, menurut Dr. Iwan benang jahit tersebut ada hanya dokter yang tidak mau memakainya.

"Untuk benang sesuai recomendasi untuk tindakan SC itu memang kosong, tapi untuk tindakan yang mengancam nyawa itu benang yang ada bisa dipakai,” ungkap Dr. Iwan kepada kerincitime.co.id, media partner BRITO.ID.

Benang jahit ada jenisnya kata Iwan, untuk menangani keselamatan pasien, benang jahit yang ada bisa dipakai.

“Benang yang ada bisa dipakai, saya juga dari bagain bedah. Tentu juga tahu masalah benang jahitan yang bisa digunakan,” tegasnya.

Sementara untuk stok benang yang dicari sesuai dengan permintaan dokter sedang kosong. RS sudah memesan kepada pihak ketiga, namun pesanan belum sampai.

"Kita sudah pesan benang jahit tersebut, tapi belum sampai,” ungkapnya.

Untuk kelancaran pelayanan, pihak RSU terkendala pembayaran dari BPJS.
 
"Kita sudah beri pelayanan sejak bulan April hinga Mei 2019, namun BPJS baru bayar sampai maret,” ungkapnya.

Keterlamabatan BPJS tersebut tentu mempengaruhi hutang ke pihak reknan yang sudah jatuh tempo.

“Ini jadi persoalan, hutang kita di rekanan sudah jatuh tempo, sementara BPJS belum membayar,” ungkapnya lagi.

Solusi yang diambil kata Iwan, pihak RS mendapat respon dari Pemerintah Daerah untuk memberikan suntikan dana ke RSU berupa BOAP.

“Kita sudah difasilitasi oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ini, di APBDP nanti akan di masukkan dananya,” ungkap Iwan.

"Untuk antisiapasi darurat dan mempertimbangkan keselamatan pasien, benang jahit yang ada bisa di pakai, namun dokter yang menangani minta jenis benang khusus,” ungkapnya. (RED)